icon-category Digilife

Berapa Kekuatan Ledakan di Beirut, Lebanon?

  • 06 Aug 2020 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Jeff Vrba / Unsplash)

Uzone.id - Sebuah ledakan di sebuah pelabuhan di Beirut, Lebanon, telah menghancurkan infrastruktur termasuk gedung serta menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya.

Video ledakan yang beredar di sosial media menunjukkan gelombang ledakan dan awan merah menjulang tinggi hingga dibandingkan dengan awan jamur dari ledakan senjata nuklir.

Penyebab ledakan belum jelas pasti, namun fokus penyelidikan adalah gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat yang menyalahi aturan.

Ledakan tersebut tercatat sebagai gempa bumi berkekuatan 3,3 magnitudo dan efek ledakannya terasa hingga bermil-mil jauhnya dari pusat ledakan.

BACA JUGA: Babak Baru Bos Huawei yang Jadi Tahanan Kanada

Para ahli mengatakan bahwa ledakan kemungkinan hasil dari ledakan beberapa ratus ton setara TNT.

Jefrey Lewis, seorang ahli senjata nuklir dan konvensional di Middlebury Institute of International Studies di California, memperkirakan hasil "antara 200 dan 500 ton, melihat kerusakan akibat ledakan, gelombang kejut, sinyal seismik dan ukuran kawah".

Daya ledak sebesar itu setidaknya dua kali lipat lebih besar dari bom terbesar non nuklir GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast atau dijuluki Mother of All Bombs.

Senjata itu pertama kali digunakan dalam pertempuran melawan ISIS di Afganistan pada April 2017.

Ledakan di Beirut begitu kuat sehingga beberapa pengamat khawatir kota itu mengalami semacam ledakan nuklir.

Ketakutan diperburuk oleh awan jamur menjulang tinggi usai ledakan besar.

Gubernur Beirut membandingkan ledakan mengerikan itu setara dengan bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki selama Perang Dunia II.

"Dalam hidup saya, saya belum melihat kehancuran pada skala ini," tuturnya.

Daya ledaknya akan sebanding dengan hasil terendah bom gravitasi nuklir B61, yang diyakini punya daya ledak sekitar 300 ton.

Beberapa ahli memperkirakan hasil ledakan di Beirut sebesar satu hingga dua kiloton, di mana ledakan itu berpotensi lebih kuat daripada beberapa nuklir taktis AS yang lebih kecil.

"Perbandingan berakhir di sana," kata Hans Kristensen, seorang ahli persenjataan nuklir dari Federasi Ilmuwan Amerika .

Menurutnya, gelombang tekanan akan jauh lebih cepat karena pelepasan energi dari reaksi berantai nuklir yang tidak terkendali jauh lebih cepat dari pelepasan energi dari ledakan kimia. Akan ada juga radiasi yang intens, yang mencakup keduanya.

Kingston Reif, pakar pelucutan senjata dan pengurangan ancaman di Asosiasi Pengendalian Senjata, mengatakan bahwa sementara hasil ledakan dari ledakan Beirut mungkin sebanding dengan beberapa senjata nuklir milik AS, seperti varian terendah B61.

Dia berargumen bahwa ledakan nuklir akan jauh lebih buruk karena akan mencakup lebih banyak efek termal dan radiasi.

Amonium nitrat dicurigai memicu ledakan besar yang menyebabkan kerusakan luas bermil-mil dan menyebabkan lebih dari 100 orang tewas dan sebanyak 5 ribu orang terluka.

Bahan untuk pupuk itu memang sangat mudah meledak. Ledakan besar tahun 2015 di Tianjin, China, telah menewaskan 160 orang, termasuk 99 petugas pemadam kebakaran dan merusak lebih dari 300 bangunan yang disebabkan oleh 800 ton amonium nitrat.

Ledakan di Texas City tahun 1947 menewaskan 500 orang akibat 2.300 ton ammonium nitrat.

Kehancuran di Beirut menyebabkan lebih dari 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal di tengah Lebanon berjuang secara finansial maupun politik. (Business Insider)

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini