Home
/
Technology

Berkat Go-Food, Transaksi Gojek Sentuh Rp127 Triliun

Berkat Go-Food, Transaksi Gojek Sentuh Rp127 Triliun

Hani Nur Fajrina12 April 2019
Bagikan :

(Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)

Uzone.id -- Perusahaan teknologi Gojek membeberkan beberapa pencapaian dan data dalam bentuk angka, termasuk jumlah transaksi skala internasional sampai ‘sumbangan’ untuk ekonomi digital negeri sendiri.

Sejauh ini, Gojek telah beroperasi di empat negara, yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Singapura. Co-founder dan CEO Global Gojek Nadiem Makarim membocorkan nilai transaksi perusahaan secara total pada 2018.

“Gross transaction value (GTV) kami pada 2018 itu mencapai angka US$9 miliar di negara-negara lokasi Gojek beroperasi, ini angka yang besar dan bikin kami optimis kalau produk Indonesia itu bisa juga kok sukses di luar negeri,” ucap Nadiem saat jumpa pers di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (11/4).

Jika disetarakan, transaksi Gojek tersebut setara Rp127 triliun. Sementara volume transaksi tahunan berkisar di angka 2 miliar per akhir tahun 2018 kemarin.

Baca juga: Nadiem Masih Malu-malu Akui Gelar Decacorn Gojek

“Selain layanan transportasi motor, kami juga sudah besar di layanan food delivery, yakni Go-Food. Dari sisi pengeluaran konsumen, jasa pengiriman makanan itu lebih besar dari transportasi, setidaknya 4 sampai 5 kali lipat lebih besar dari kompetitor,” sambung Nadiem.

Sementara menilik dari hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia, Gojek disebut berhasil berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar Rp44,2 triliun.

Nadiem mengatakan, terlepas telah berkontribusi terhadap negara, Gojek juga berperan bagi peningkatan ekonomi para mitranya, dari pengemudi ojek online, mitra Go-Food, pelaku UMKM, hingga peran layanan Go-Pay yang diklaim sebagai uang elektronik terpopuler di Indonesia.

“Per 2018 kemarin, ada peningkatan omset sebesar 93 persen dari mitra Go-Food kami, secara rata-rata itu keuntungan yang didapatkan ketika mereka sebelum dan sesudah bergabung di Go-Food itu 3,5 persen,” imbuh Catherine Hindra Sutjahyo selaku Chief Commercial Expansion Go-Food di tempat yang sama.

Baca juga: Gojek Ditolak Lagi di Filipina, ini Alasannya

Sekadar diketahui, aplikasi Gojek diklaim telah diunduh sebanyak 142 juta kali per Maret 2019. Sedangkan pengguna aktif mingguan Gojek berdasarkan laporan lembaga riset App Annie, angkanya lebih besar 1,5 kali lipat dibanding kompetitor, yakni Grab.

Gojek mengatakan sejauh ini sudah ada sekitar 1,7 juta mitra pengemudi, 300 ribu mitra Go-Food, dan 60 ribu penyedia layanan di Asia Tenggara.

populerRelated Article