Home
/
Digilife

Biang Kerok Gangguan Indodax, Hacker Diduga dari Korea Utara

Biang Kerok Gangguan Indodax, Hacker Diduga dari Korea Utara
Vina Insyani15 September 2024
Bagikan :

Uzone.id — Rabu, (11/09), platform exchanger kripto Indodax diduga mengalami kebocoran data sehingga situs tak bisa diakses. Tak hanya itu, kabar lain menyebut bahwa ada indikasi kerugian mencapai Rp335 miliar akibat kebocoran data ini. Namun, hal tersebut dibantah dan Indodax mengklaim data-data pengguna tetap aman.

Beberapa hari setelah dugaan kebocoran data tersebut, CEO Indodax, Oscar Darmawan mengungkap biang kerok layanan mereka tak bisa diakses semenjak pekan lalu.

Dalam keterangan tertulisnya, Oscar menyebut bahwa percobaan peretasan ini dilakukan oleh peretas asal Korea Utara atau Democratic People's Republic of Korea (DPRK).

“Berdasarkan analisis dari salah satu crypto security agency terkemuka dunia yang membantu kami saat ini, terindikasi bahwa serangan ini terafiliasi dengan DPRK (Korea Utara),” ungkap Oscar dikutip dari Antaranews, Minggu, (15/09).

Tidak disebutkan nama dari kelompok hacker tersebut, namun Oscar menyebut bahwa geng tersebut cukup banyak menyerang crypto exchange global lainnya, khususnya crypto exchange dengan likuiditas besar dan bertaraf global.

Oleh karena itu, kini Indodax bekerja sama dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani insiden ini serta berkoordinasi dengan Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

“Kami menyadari bahwa ini adalah ancaman global yang serius, oleh karena itu kami telah berkoordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani insiden ini dengan cepat dan efektif,” tambah Oscar.

Setelah berhari-hari mengalami maintenance pada layanan dan fitur-fiturnya, per hari Sabtu, (14/09), Indodax kini mulai membuka kembali akses dan layanan mereka secara bertahap.

“Saat ini kamu bisa melanjutkan aktivitas trading, serta deposit & withdrawal IDR sebagian aset kripto. Deposit & withdrawal aset kripto lainnya akan dibuka secara bertahap dalam 5 hari kedepan guna memastikan seluruh sistem berjalan dengan baik,” tulis pihak Indodax dalam blog resminya.

Situs Indodax sendiri sempat tak bisa diakses setelah adanya kabar akses ilegal tersebut. Dalam keterangan, Indodax mengklaim bahwa saldo pengguna 100 persen aman dan tidak dibobol seperti yang disebutkan sebelumnya.

Badan Pengawas Perdagangan Komoditi (Bappebti), Kementerian Kominfo hingga Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH)  juga ikut memantau dan turun tangan menanggapi dugaan tersebut, pihaknya menyatakan telah melakukan penyelidikan internal terkait dugaan peretasan itu. 

populerRelated Article