Biar Gak Kejebak Hoaks, Begini Cara Cek Informasi yang Benar di Internet
Ilustrasi foto: Jonny Gios/Unsplash
Uzone.id - Saat mencari informasi di Internet, apakah kalian tim yang langsung menangkap mentah-mentah informasi di satu sumber saja atau mencari berbagai sumber dulu untuk menyakinkan kalau informasi itu benar atau tidak?
Jika kalian tim yang pertama, mungkin kalian harus membiasakan diri untuk memeriksa kembali apakah informasi tersebut merupakan hoaks atau bukan. Karena, seperti yang kita tahu, saat ini hoaks menjadi ‘musuh’ warganet saat mencari informasi di Internet.Jebakan hoaks ini bisa dialami siapapun, tak sedikit yang mempercayai berita palsu tanpa memandang usia atau status sosial.
Baca juga: Rawan Hoaks, WhatsApp Bagikan 3 Pilar Melawan Informasi Palsu
Nah, perusahaan global cybersecurity Kaspersky memberikan tips dan langkah-langkah biar kalian gak kegocek hoaks. Dengan cara ini kalian bisa memeriksa keaslian dan kebenaran informasi yang didapat dari internet.
Pertama, temukan dulu sumber informasinya
Hal paling awal yang bisa kalian lakukan adalah memeriksa dari mana informasi itu berasal, mulai dari media, blogger, saluran messenger, dan komunitas di jejaring sosial. Meski memiliki reputasi, tak ada jaminan mereka mempublikasikan informasi yang masih diperdebatkan.
Jadi, tahap ini perlu banget dilakukan untuk menyaring sumber yang tak bisa dipercaya.
Kedua, cari tautan ke sumber utama informasi
Informasi yang diklaim ‘terpercaya’ biasanya menyertakan tautan sebagai pendukung kebenaran informasi, bisa jadi berupa link atau studi ilmiah, publikasi resmi, buku ataupun lainnya.
Teks berisi informasi terpercaya biasanya akan secara jelas memasukkan tautan atau sumber yang jadi acuan mereka.
Ketiga, cek lagi faktanya
Setiap teks, video, atau materi audio memiliki fakta tertentu yang dapat diverifikasi oleh sumber lain misalnya nama, tanggal, lokasi geografis, beberapa fakta ilmiah, dan sebagainya.
Nah, kalian bisa mengecek kebenarannya dengan pencarian Internet secara cepat. Jika kalian menemukan lebih dari dua atau tiga ketidakakuratan, maka sumber tersebut tak bisa dipercaya lagi.
Keempat, cari tahu agenda sumber
Pola atau gaya informasi juga penting, lho. Bahkan jika penulis tak menyebar kebohongan secara langsung, mereka bisa menekankan informasi dengan cermat untuk mempengaruhi pendapat pembacanya. Jadi, penting banget nih guys untuk mengetahui apakah penulis ini bias atau tidak. Kalian juga perlu mempertimbangkan agenda sumber untuk menimbang informasi yang diterima secara lebih objektif.
Kelima, perhatikan detailnya
Kalian bisa mengecek kebenaran gambar lewat pencarian gambar Google atau TinEye. Untuk tulisan berupa kutipan, kalian bisa mencarinya secara cepat untuk membantu melihat gambaran lengkap dari apa yang sebenarnya dikatakan seseorang, termasuk orang yang ucapannya dikutip.
Keenam, cari keberagaman kasus
Kalian bisa mencari semua sumber yang ada mengenai satu pertanyaan seperti ‘apakah vaksin membuat manusia kehilangan kehamilan?’ lalu cari semua sumber yang ada mengenai pertanyaan ini.
Baca juga: Tiga Upaya Google Untuk Mengurangi Penyebaran Hoaks
Sebaiknya, kalian fokus ke hal-hal seperti nama, usia atau saksi mata, serta tempat dan tanggal acara. Jika detail kunci seperti itu dalam cerita mengalami kecocokan secara berulang, kemungkinan itu adalah kasus tunggal, dan bukan fenomena massal yang mereka coba yakinkan.
Ketujuh, pakai sumber yang handal untuk verifikasi informasi
Kalian bisa menggunakan layanan pemeriksa fakta seperti ‘Snopes’ untuk berita berbahasa Inggris. Namun, layanan tersebut juga tak menjamin selalu benar dan sering melakukan kesalahan. Maka dari itu, kalian bisa melakukan langkah-langkah sebelumnya terlebih dahulu.