Sponsored
Home
/
Health

Bisakah Seseorang Berhubungan Seks Sambil Tidur?

Bisakah Seseorang Berhubungan Seks Sambil Tidur?
Preview
Hellosehat05 November 2016
Bagikan :
Preview


Ketika tidur, tubuh dan pikiran kita seharusnya beristirahat, namun tak jarang juga Anda mengalami gangguan saat Anda tidur. Ada berbagai macam gangguan tidur yang umum terjadi, seperti berjalan sambil tertidur, menggertakkan gigi ketika tertidur, dan sebagainya. Tapi pernahkah Anda mendengar tentang berhubungan seks saat tidur alias sexsomnia? Sexsomnia adalah suatu gangguan tidur yang membuat penderitanya bisa tanpa sadar melakukan berhubungan seks saat tidur, dan biasanya ia tidak mengingat hal tersebut sampai pasangannya membangunkan atau memberitahunya pada keesokan hari. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Laki-laki lebih sering mengidap sexsomnia daripada perempuan


Parasomnia adalah gangguan yang terjadi saat proses tidur. Terdapat beberapa kategori, seperti gangguan transisi tidur, dan parasomnia yang berhubungan dengan REM (rapid eye movement atau periode mimpi). Sexsomnia atau sleep sex, dikenal juga dengan SBS (sexual behaviours during sleep), belum diketagorikan sebagai parasomnia.

Berbagai sumber telah menjadikan perempuan sebagai narasumber tentang kasus sexsomnia, dan akhirnya muncul asumsi bahwa laki-laki lebih sering mengalami sexsomnia. Perempuan mengakui telah berusaha membangunkan pasangannya di sela-sela aksi seks, namun dia tak kunjung sadar. Belum ada penelitian yang membuktikan apakah laki-laki cenderung mengalami sexsomnia dibanding perempuan. Berdasarkan MedicineNet.com, penelitian, yang melibatkan 832 partisipan yang mengalami perilaku seksual saat tidur, menemukan 11% laki-laki dan 4% perempuan mengalami sleep sex.

Menurut Christian Guilleminault, MD, profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Universitas Stanford di Palo Alto, Calif, yang dikutip webMD, sexsomnia dapat dideskripsikan sebagai ‘pemerkosaan’ atau ‘mirip-aksi-pemerkosaan’. Hal ini terkadang membuat penderita (laki-laki) malu untuk mencari pertolongan. Penderita sexsomnia ini tidak terbatas, hal ini juga bisa dialami oleh perempuan. Beberapa kasus pada penelitian Stanford, perempuan ketika mengalami sexsomnia akan mulai mengeluarkan desahan seksual ketika mulai tertidur. Kasus lainnya ditemukan bahwa perempuan melakukan cumbuan dengan hebat. Sleep sex dapat berupa cumbuan, desahan seksual, mengerang, dan hubungan seksual.

Apa yang menyebabkan seseorang bisa berhubungan seks saat tidur?


Peneliti belum bisa memastikan apa yang menyebabkan sleep sex ini. Meskipun belum termasuk ke dalam parasomnia, orang-orang yang mengalami sleep sex biasanya pernah memiliki riwayat gangguan tidur lainnya seperti REM, apnea, tidur sambil berjalan alias sleepwalking. Hal-hal tersebut mengarahkan pada gangguan neurokimia di otak. Masih menurut Guilleminault, yang dia lakukan adalah pendekatan yang lebih ke arah neurologi daripada psikiatri. Kebiasaan ini berasal dari aktivitas otak yang tidak normal. Ada juga asumsi yang mengatakan bahwa sleep sex hampir sama dengan kepribadian ganda; ketika tertidur dia menjadi orang yang berbeda.

Kelelahan dan stres, serta penggunaan narkoba dan alkohol juga dapat memicu gangguan tidur ini. Menurut Michael Mangan, PhD, seorang profesor psikologi di University of New Hampshire, “Ketika Anda tertidur di dekat seseorang atau bersentuhan, ini dapat memicu gairah seks yang akan Anda lakukan, meskipun dalam keadaan tertidur.”

Apakah sleep sex baik atau buruk?


Meskipun ini merupakan gangguan tidur dan mengganggu orang lain, kondisi ini juga terkadang memiliki keuntungan. Berdasarkan pendapat dari perempuan dan laki-laki yang mengalami sexsomnia, pasangannya merasakan bahwa hubungan seks yang pasangannya lakukan dalam keadaan tertidur berbeda yang biasa ia lakukan dalam keadaan sadar. Penderita sexsomnia merasa lebih percaya diri atau asertif ketika melakukan hubungan seksual dalam keadaan tertidur. Hambatan yang membatasi mereka dalam berhubungan seksual ketika mereka terjaga menjadi tidak ada saat mengalami sexsomnia. Hal tersebut membuat mereka menjadi lebih berani, meskipun penderita tidak menyadarinya.

Masih menurut Mangan, kekurangannya adalah sexsomnia dapat menjadi permasalahan dalam suatu hubungan. Ketika perempuan atau laki-laki kurang bergairah secara seksual ketika mereka terjaga, namun ketika tertidur mereka menunjukkan semangat membara untuk berhubungan seksual, maka pasangan pun akan bertanya-tanya apakah dia sedang bermimpi berhubungan seks dengan orang lain. Selain itu, pasangan bisa merasa menjadi korban kekerasan seksual. Dilakukan saat terlelap ketika pasangan sedang mencoba untuk mendapatkan istrirahat, ditambah lagi ia berada dalam keadaan tidak sadar, seks saat-saat tersebut bisa juga dianggap sebagai pemaksaan.

Apakah sleep sex bisa diobati?


Kabar baiknya adalah sexsomnia ini dapat diobati. Sebaiknya memang diketahui dahulu penyebab terjadinya sexsomnia. Jika penyebabnya berupa stres atau cemas, silakan Anda berkonsultasi dengan ahlinya atau terapis kesehatan mental. Menjaga pola tidur yang cukup juga penting untuk dilakukan.

Jika pasangan Anda yang mengalami sexsomnia, maka ada baiknya Anda juga berbicara pada dokter mengenai kondisi pasangan Anda. Selain tidak mendapat tidur yang cukup dan kelelahan saat terbangun, gangguan ini dapat menjadi masalah dalam hubungan Anda. Pengobatan yang dilakukan bisa mengandalkan obat benzodiazepine.

BACA JUGA:

The post Bisakah Seseorang Berhubungan Seks Sambil Tidur? appeared first on Hello Sehat.
populerRelated Article