Sponsored
Home
/
Health

Bolehkah Memulai Program Hamil Ketika Sedang Dilanda Depresi?

Bolehkah Memulai Program Hamil Ketika Sedang Dilanda Depresi?
Preview
Irene Anindyaputri04 July 2017
Bagikan :

Buat Anda yang sedang menjalani program hamil, perhatikan berbagai tanda dan gejala Anda mengidap depresi. Pasalnya, dua hal ini saling berkaitan erat. Seperti apa pengaruh depresi terhadap peluang kehamilan? Bolehkah ibu yang sedang depresi menjalani program hamil? Ini dia jawaban lengkapnya.   

Kehamilan dan menjadi seorang ibu bisa meredakan depresi: mitos atau fakta?

Banyak orang percaya bahwa hamil dan menjadi seorang ibu mampu membangkitkan naluri dalam diri seseorang untuk mencintai dan mengasuh anaknya sepenuh hati. Dengan begitu, Anda bisa terlepas dari belenggu depresi. Sayangnya hal ini tak berlaku bagi semua calon ibu.

Data yang dikumpulkan oleh Massachusetts General Hospital (MGH) Center for Women’s Health mencatat bahwa sejumlah 20 persen wanita tetap mengalami gejala-gejala depresi semasa kehamilan, bahkan setelah bayinya lahir. Sejumlah penelitian juga berhasil membuktikan bahwa depresi yang tidak diobati sangat berbahaya bagi kesehatan ibu dan bayi.

Karenanya, tak perlu memaksakan diri untuk ikut program hamil selama masih depresi. Cara terbaik untuk mengatasi depresi adalah dengan memprioritaskan kesehatan Anda sendiri dulu. Misalnya dengan konsultasi ke psikolog atau dokter spesialis jiwa, menjalani gaya hidup sehat, dan menjalani pengobatan yang diresepkan dokter.

seks bisa atasi depresi
Preview

Dampak depresi terhadap kesuksesan program hamil

Meski belum diketahui secara pasti apakah depresi bisa membuat seseorang tidak subur, data dari berbagai studi di seluruh dunia menunjukkan bahwa orang yang mengidap depresi memang lebih rentan mengalami masalah kesuburan.

Ada satu teori kuat yang diyakini bisa menjelaskan dampak depresi terhadap kesuburan. Ketika Anda depresi, kadar hormon dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Padahal agar program hamil bisa sukses, Anda butuh kadar hormon yang stabil dan tepat.

Depresi juga bisa berdampak buruk pada pola hidup Anda. Misalnya Anda jadi susah tidur dan tidak nafsu makan. Anda mungkin juga malah ingin makan terus sehingga mengalami kelebihan berat badan. Sebagian orang yang depresi juga akhirnya ketergantungan pada rokok atau minuman beralkohol. Pola hidup yang tak sehat tersebut jelas akan mempersulit peluang Anda untuk hamil.

Di samping itu, depresi bisa membunuh gairah seks Anda. Anda juga mungkin merasa lebih sulit untuk membangun keintiman dengan pasangan karena merasa hampa atau gagal. Akibatnya, Anda dan pasangan pun jarang berhubungan seks sehingga Anda makin sulit hamil.  

Preview

Dampak depresi terhadap kesehatan ibu dan bayi

Bila Anda akhirnya hamil saat depresi, dokter mungkin meresepkan obat antidepresan. Ini lantaran depresi yang tidak diobati berisiko tinggi bagi kehamilan. Dalam beberapa kasus, depresi saat hamil bisa menyebabkan kelahiran prematur, kecacatan, atau keguguran.

Jika dilakukan di bawah pengawasan dokter, penggunaan obat antidepresan saat hamil relatif aman. Namun, masih ada kemungkinan obat-obatan tersebut menimbulkan efek samping bagi ibu dan bayi. Meski sangat jarang terjadi, berbagai studi kasus menguak bahwa obat antidepresan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, mengalami gangguan pernapasan, tekanan darah tinggi, serta kecacatan fisik terutama pada organ jantung.  

Selain penggunaan obat antidepresan, Anda juga lebih rentan terhadap depresi postpartum. Depresi ini bisa membuat Anda merasa tak berdaya dan tidak pantas jadi seorang ibu. Akhirnya Anda pun kesulitan berinteraksi dengan bayi, bahkan jadi enggan menyusui dan mengasuhnya. Kalau sudah sangat parah, mungkin saja muncul keinginan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri dan bayi. Sejumlah penelitian juga telah membuktikan depresi postpartum sangat memengaruhi tumbuh kembang bayi dalam jangka panjang.

Preview

Kapan boleh mulai berusaha punya anak?

Bukan berarti orang yang sedang depresi atau pernah mengalami depresi tidak boleh ikut program hamil. Anda tetap bisa mewujudkan harapan untuk menimang buah hati Anda kelak. Akan tetapi, Anda dianjurkan untuk mengobati depresi terlebih dahulu. Dengan begitu, nanti Anda bisa lebih fokus dalam mengusahakan keturunan serta menjalani kehamilan sehat.

Menurut para pakar dari MGH Center for Women’s Health, Anda boleh berhenti minum obat antidepresan dan mulai program hamil setelah enam bulan bebas dari depresi pertama yang Anda alami. Namun, Anda mungkin masih diminta untuk menjalani terapi konseling guna mencegah depresi saat mencoba hamil.

Sedangkan kalau Anda sudah berkali-kali mengalami depresi sebelumnya, dokter mungkin tetap menyarankan untuk minum obat antidepresan sekaligus menjalani terapi konseling selama Anda dan pasangan mengusahakan kehamilan.

The post Bolehkah Memulai Program Hamil Ketika Sedang Dilanda Depresi? appeared first on Hello Sehat.

Tags:
populerRelated Article