Sponsored
Home
/
News

Borobudur Dikembangkan sebagai Inspirasi Peradaban

Borobudur Dikembangkan sebagai Inspirasi Peradaban
Preview
05 May 2017
Bagikan :

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut tagline "Mahakarya Budaya Dunia" atau "World Cultural Masterpiece" saat berkunjung ke Borobudur. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menggunakan desain stupa candi Budha terbesar dunia itu sebagai materi promosi di hampir seluruh belahan dunia. Itulah, kekuatan karya budaya bangsa yang membuat Joglosemar (Jogja Solo Semarang) pun dijadikan satu dari 10 destinasi prioritas.

Hal ini pulalah yang melatarbelakangi Workshop Sosialisasi Kebijakan Kementerian Pariwisata bagi jurnalis di kawasan Joglosemar di Hotel Sheraton, Jogja, Kamis 4 Mei 2017. Para jurnalis pun antusias dengan suasana diskusi yang mencerahkan itu.

Arief mengatakan tidak lama lagi Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Borobudur akan terbentuk. Sehingga akan dibangun kawasan otoritatif pada jarak 10 kilometer dari pusat candi Borobudur itu. Kawasan inilah yang kelak akan dibuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata yang letaknya jauh dari zona 1, 2 dan 3.

Jika membayangkan KEK itu, Arief Yahya memperkirakan akan seperti Nusa Dua di Bali. Jaraknya juga cukup jauh dari Kuta, Sanur, maupun Tanah Lot yang menjadi ikon Pulau Dewata. "Pusat amenitasnya nanti ada di sana," kata Arief Yahya menjelaskan.

Ada konsep menarik mengenai pengembangan Borobudur itu sendiri oleh Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (TWCBPRB) Edy Setijono. "Mengembangkan Borobudur harus tidak boleh mendegradasikannya sebagai World Class Heritage. Borobudur harus diletakkan sebagai Inspiring Heritage," katanya.

Artinya, mengembangkan Borobudur tidak boleh menjadikannya sekedar sebagai taman hiburan. Borobudur harus ditempatkan sebagai "living monument" atau "living museum". Itu sebabnya, Borobudur harus menjadi inspirasi peradaban. Kemenpar memang sama sekali tidak menyentuh zona 1, yang menjadi bidang garapan kebudayaan.

Kemenpar juga tidak mengutak atik zona 2 dan zona 3 yang menjadi area pemda. Kawasan itu masuk dalam wilayah koordinatif BOP Borobudur.

"Sebagai the big library civilization, khasanah perpustakaan peradaban. Harus digali content-nya. Karena Borobudur adalah pusat ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban kita di zaman dulu," ujar Edy Setijono dalam paparannya saat menjadi narasumber itu.

Workshop yang diadakan Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata ini diikuti 50 jurnalis dari kawasan Jogja, Solo, Semarang dan Magelang. Selain Edy Setijono, juga hadir sebagai narasumber. Bupati Sleman Sri Purnomo, Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara MM, Bidang SDM Asita Yogya Herry Rudyanto, dan Staf Ahli Menpar Bidang Komunikasi, M Noer Sadono.

Dalam konteks menjadikan Borobudur sebagai inspirasi peradaban itulah, TWCBPRB selalu membuat tema tahunan dalam promosi Borobudur. Tema Sounds of Music yang diusung tahun 2016 dengan mengeksplorasi tentang relief yang menggambarkan adanya tekonologi musik dawai. Ternyata, lanjut Edy Setijono, teknologi musik dawai kita sudah advance pada masa itu. Sudah ada peradaban musik pada zaman itu.

"Lalu pada tahun 2017 ini, tema kita Fashion of Borobudur. Dari eksplorasi kami ternyata sosok perempuan yang terpahat di relief memiliki rambut rapi. Tak ada perempuan yang terpahat dengan rambut asal-asalan. Hair-stylist pada abad ke-7 ternyata sudah bagus sekali," kata Tyo, panggilan akrab Edy Setijono.

Ke depan tema yang diangkat "Agriculture of Borobudur" karena teknologi cocok tanam yang luar biasa bisa digali dari relief. Berikutnya tema "Transportation of Borobudur".

"Dengan cara ini, pecinta musik yang datang ke Borobudur akan menggali soal musik lebih banyak. Yang dari pertanian bisa belajar tentang teknologi pertanian masa lalu yang bisa dikembangkan di masa mendatang," kata pria yang pernah menjadi Direktur Dagadu ini.

Borobudur yang sudah diakui dunia merupakan sumber inspirasi. Namun, warisan masa lalu itu bukan untuk diagung-agungkan saja. Heritage, lanjut Tyo, harus menjadi sumber inspirasi untuk karya baru pada masa sekarang. Sebagai warisan budaya dunia (world class heritage) dengan logo Unesco, nilai Borobudur sangat luar biasa. ***

Tags:
populerRelated Article