Borok Si Raja Film Harvey Weinstein
Reputasi puluhan tahun produser Hollywood Harvey Weinstein runtuh hanya dalam lima hari. Berawal dari laporan surat kabar New York Times pada 5 Oktober 2017 yang memuat laporan pelecehan seksual yang dilakukannya selama tiga dekade.
Rumah tangga, pengaruh, dan kehidupan sosialnya kini berserakan, ia bahkan kehilangan kontrol atas perusahaan yang didirikan sendiri.Weinstein sebelumnya hidup bak raja. Namanya disegani kalangan industri film. Sebagian bahkan mengakui bahwa sejak 1990-an, tidak ada produser yang lebih berpengaruh dari Harvey di dunia film indi. Insting dan kreativitasnya disebut tajam. Ia telah membantu beberapa film berkualitas masuk jajaran box office. Sebut saja The Crying Game, PulpFiction, dan The King's Speech.
Pengaruh Raja Weinstein tidak hanya di industri film. Dunia politik juga masuk ke dalam lingkarannya. Ia kerap menyumbang untuk kampanye pemilihan umum. Politisi Demokrat Hillary Clinton, Chuck Schumer, hingga Barack Obama pernah menerima sumbangan dan bantuan penggalangan dana darinya.
Namun, Sang Raja ternyata punya sisi gelap menakutkan. Boroknya terkuak setelah banyak perempuan yang mengaku dilecehkan secara seksual oleh Weinstein. Tak tanggung-tangung, sejumlah artis ternama sampai angkat bicara.
Gwyneth Paltrow salah satunya. Aktris yang pernah diproduseri Weinsten dalam Emma (1996) ini berani mengungkapkan pelecehan yang pernah diterimanya. Menurut The New York Times, Paltrow saat kejadian baru menginjak usia 22 tahun. Ia mengaku pernah diminta datang ke hotel tempat Harvey menginap, Peninsula Beverly Hills, untuk berdiskusi soal film Emma. Namun di tengah perbincangan, Weinstein tiba-tiba meraba Paltrow dan mengajaknya ke tempat tidur untuk pijat.
Paltrow langsung menolak ajakan itu. Ia pun mengadukan kejadian menakutkan itu pada kekasihnya saat itu, Brad Pitt. Aktor itu datang mengkonfrontasi Weinstein. Tak lama kemudian Weinstein justru mengancam Paltrow untuk tidak mengungkapkan peristiwa di hotel ke publik. “Saya pikir, Weinstein akan memecat saya,” ujar Paltrow.
Selebritas papan atas lain yang juga punya pengalaman sama adalah Angelina Jolie. Pemeran Lara Croft dalam Tomb Raider ini mengaku Weinstein mencoba melecehkannya di kamar hotel pada akhir 1990-an. Ia dengan tegas menolaknya.
“Saya mempunyai pengalaman buruk dengan Harvey Weinstein saat muda, dan karena itu, saya memilih tidak bekerja sama dengannya lagi," kata Jolie dalam keterangan tertulis. "Perilaku melecehkan perempuan di bidang apa pun, di negara apa pun, adalah hal yang tidak bisa diterima.”
Konon, dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Weinstein sudah menjadi rahasia umum yang dibicarakan pelaku industri film mulai dari setiap sudut ruang studio, ruang rapat, dan acara-acara pesta selebritas selama beberapa dekade. Seperti tinggal menunggu waktu sampai 'bom' itu akhirnya meledak.
Selama puluhan tahun, Weinsten mungkin berhasil menutup boroknya dengan segala kekuasaan dan uang yang dimiliki. Namun ia tak lagi punya taji. Berkat sederet laporan yang dimuat di media massa, lebih banyak perempuan terdorong untuk buka mulut. Bukan hanya pegawai wanita, calon aktris, dan pelaku industri film lain yang menjadi korban yang bersuara. Mantan pembawa acara televisi Fox News pun juga mengajukan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Harvey.
"Ada lebih banyak orang yang bersedia mengungkap kebenaran sekarang, jumlahnya akan terus bertambah dan terus menjadi kekuatan yang besar," kata Anita Hill, seorang pengacara dan advokat hak-hak sipil kepada Variety.
Sutradara Kevin Smith, yang bekerja dengan Weinstein di beberapa film, termasuk Clerks, adalah salah satu yang mengungkapkan kekecewaannya terkait skandal Harvey. Ia bahkan merasa malu. "Dia membiayai 14 tahun pertama karier saya-dan sekarang saya tahu saat saya mendapatkan keuntungan, orang lain sangat menderita," tulisnya di Twitter. "Itu membuat saya merasa malu."
Meryl Streep, yang memenangkan Oscar untuk perannya dalam The Iron Lady untuk Weinstein Co., merilis sebuah pernyataan yang berbunyi, "Berita yang memalukan tentang Harvey Weinstein telah mengejutkan orang-orang dari kalangan kami yang kariernya telah terbantu oleh dia (Weinstein)."
Mega skandal Harvey Weinstein kini mulai merambah ranah hukum. Aparat mulai serius menyelidikinya. Polisi Metropolitan London dikabarkan sedang menyelidiki tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Weinstein. Sementara di kota asal Weinstein, kepolisian New York juga sedang mengusut laporan tuntutan terhadapnya. Departemen Kehakiman AS bahkan disebut-sebut telah menginstruksikan FBI untuk melakukan penyedlidikan terhadap Weinstein.