Home
/
Technology

Bos Microsoft Bikin Toilet Berteknologi Cacing Sebagai Ganti Air

Bos Microsoft Bikin Toilet Berteknologi Cacing Sebagai Ganti Air

-

Liberty Jemadu15 January 2019
Bagikan :

Bos sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, kembali menunjukkan kedermawanannya dengan mendanai pembuatan toilet berteknologi cacing.

Bila pada umumnya toilet memerlukan saluran pembuangan dan air untuk membersihkan kotoran, lain halnya dengan temuan yang diberi nama Tiger Toilet ini. Sesuai namanya, Tiger Toilet memanfaatkan cacing tiger untuk mengolah kotoran manusia yang ada di dalamnya.

Pengembangan toilet unik ini sendiri sudah dimulai sejak 2015 lalu dan saat ini sudah mulai digunakan di 4.000 tempat, termasuk rumah warga dan di beberapa sekolah yang ada di India.

Seperti yang dikutip dari Business Insider pada Senin (14/1/2019), toilet bertenaga cacing berbentuk seperti toilet pada umumnya, namun tidak berbau meskipun dalam penggunaannya, toilet tidak disiram, apalagi terhubung ke saluran pembuangan.

Pengolahan kotorannya sepenuhnya dilakukan oleh cacing tiger yang disimpan di dalam sebuah kontainer di bawah toilet. Secara teori, hewan dari kelas Oligochaeta ini memakan kotoran manusia, menghilangkan 99% patogen yang ada, dan yang tersisa hanyalah campuran dari air, karbondioksida, dan kotoran cacing yang bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

Sementara itu, air yang tersisa bisa dibuang langsung ke tanah dan akan tersaring secara otomatis oleh tanah, sehingga tidak memerlukan sambungan pembuangan atau pengolahan lainnya. Sementara kompos yang dihasilkan cocok menjadi pupuk tanaman karena kaya akan kandungan nitrogen, phosphorus, karbon, dan potasium.

"Tempat hidup natural mereka (cacing tiger) ada di tumpukan kotoran sapi, kuda, dan sejenisnya. Di situlah mereka hidup," papar Direktur Tiger Toilet, Ajeet Oak.

Sebelum toilet inovatif ini ditemukan, Bill Gates melalui Bill and Melinda Gates Foundation memberikan uang sekitar 4,8 juta dolar AS kepada London School of Hygiene and Tropical Medicine untuk menyempurnakan penelitian tentang Tiger Toilet. Selain itu, USAID juga turut menyumbang sebesar 170.000 dolar AS untuk pengujian awal di India, Myanmar, dan Uganda.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article