BTS dan Twice Batal Tampil di Jepang?
Situasi politik antara Korea Selatan dan Jepang sedang memanas. Hal ini disinyalir akan berdampak terhadap aktivitas sejumlah musisi K-Pop, termasuk BTS dan Twice.
Alasannya adalah karena situasi politik yang sedang memanas. Baru-baru ini, Mahkamah Agung Korea Selatan memutuskan bahwa perusahaan Jepang, Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation harus memberikan kompensasi kepada Korsel, akibat kerja paksa yang terjadi pada Perang Dunia II. Dilansir Reuters, Jepang menganggap keputusan ini 'tidak masuk akal'.Hal ini kemudian diduga akan berpengaruh terhadap aktivitas para artis K-Pop di Jepang, termasuk BTS dan Twice yang dijadwalkan tampil dalam acara 'Kohaku Uta Gassen'. Media Jepang, ZakZak, melaporkan adanya kemungkinan pembatalan penampilan BTS dan Twice di acara musik akhir tahun Jepang itu.
"Kalau putusan hukum itu dibuat pada awal tahun, kasusnya mungkin bisa berbeda. Namun, keputusan ini dibuat sangat dekat (dengan waktu penyelenggaraan acara) dan kontroversi ini sedang memanas," sebut salah seorang perwakilan stasiun televisi NHK, seperti dikutip TV Report.
"Tampaknya akan sulit bagi artis Hallyu untuk tampil (dalam Kohaku Uta Gassen)," tambah perwakilan tersebut.
Narasumber dari NHK yang lain mengatakan, masalah anggota BTS yang menggunakan kaus bergambar ledakan bom atom, mungkin juga menjadi pertimbangan alasan dibatalkannya penampilan BTS di 'Kohaku Uta Gassen'. Setelah kasus ini menjadi viral, NHK banyak mendapat kritik soal keputusan mereka mendatangkan BTS.
Boyband besutan Big Hit Entertainment, BTS, juga seharusnya tampil acara musik Jepang 'Music Station', Jumat (9/11). Namun, penampilan ini dibatalkan oleh pihak TV Asahi selaku penyelenggara acara tersebut. Kabarnya hal ini juga berkaitan dengan Jimin BTS, yang menggunakan kaus bergambar ledakan bom atom saat tampil di Jepang beberapa waktu lalu.
"T-shirt yang dipakai salah seorang anggota BTS telah menjadi tajuk berita dan menjadi kontroversial," sebut keterangan TV Asahi, seperti dikutip AFP, Jumat (9/11).
Hal ini juga telah dibenarkan oleh Big Hit Entertainment selaku agensi hiburan yang menaungi BTS. Mereka meminta maaf kepada fans yang telah menanti BTS, sekaligus mengatakan akan terus menjaga hubungan dengan para fans lewat penampilan panggung dan juga musik mereka.
Ini bukan pertama kalinya aktivitas para artis K-Pop di Jepang terdampak situasi politik antara dua negara. Meski pada 2017 Twice akhirnya tampil dalam 'Kohaku Uta Gassen', pada 2012-2016, artis Korea tak diundang ke pergelaran musik akbar itu, akibat hubungan politik yang renggang antara Korea dan Jepang.