Bukan Berenang, Bukan Menyelam, Bukan Snorkeling, Tapi Berjalan di Dasar Laut Tanjung Benoa - Bali
Bukan berenang, karena posisi tubuh di dalam air tidak terlentang melainkan berdiri dan berjalan di dasar laut. Bukan Snorkeling, karena posisi tubuh berada di dalam air, tepatnya di dasar laut dan bukan di permukaan laut. Bukan diving, karena meski posisi tubuh seutuhnya berada di dalam air, tapi dalam keadaan berdiri dan berjalan tegak lurus dengan tabung oksigen tidak melekat di tubuh, melainkan berada di satu tempat tertentu. Seru bukan ?
Yup, itulah yang disebut dengan seawalker atau berjalan di dasar laut. Olahraga air (water sport) ini menjadi salah satu pilihan saya ketika melakukan trip ke Bali khususnya di area Tanjung Benoa yang merupakan area wisata water sport yang cukup terkenal di Bali. Dari sekian paket water sport yang ditawarkan, pilihanku jatuh pada olahraga yang satu ini, penasaran, gimana sih rasa dan sensasinya berjalan di dasar laut ?Untuk melakukan sport water ini, maka kita akan dibawa menggunakan speedboat ke lokasi spot di sekitar pantai / laut Tanjung Benoa yang sepertinya memang sudah didesain under waternya untuk olahraga seawalker ini. Lama waktu tempuh ke spot dasar lautnya sekitar 5 s.d 10 menit menggunakan speedboat. Nah, apa saja yang harus kita siapkan untuk melakukan water sport seawalker ini, berikut tipsnya :
- Setelah sampai di tengah laut tersebut, maka terlebih dahulu harus menggunakan perlengkapan seawalker sesuai aturan yang berlaku (sudah termasuk paket seawalker), yaitu :
- Swim suit, pakaian khusus underwater (bisa digunakan langsung ditempat water sport, sebelum naik speedboat). Kenapa harus menggunakan pakaian ini? Tujuannya agar melindungi tubuh dari suhu air laut yang mungkin dingin serta melindungi dari benda-benda atau makhluk-makhluk laut yang bisa menyengat tubuh. Saran saya agar bisa memilih swim suit yang lengan panjang dan celana panjang agar bisa menutup seluruh tubuh sehingga lebih aman.
- Booties (sepatu khusus diving), untuk melindungi kaki dari hal-hal yang bisa menganggu pada saat ujung kaki menyentuh dasar laut. Pada dasarnya tidak diperbolehkan sembarangan menginjak dasar laut, karena kita tidak tahu ada apa di bawah pasir ataupun karang/batu yang ada di dasar laut. Bisa saja pada saat kita berjalan ternyata ada makhluk laut yang sedang bersembunyi dibalik pasir atau batunya dan bisa menyerang kita. Itulah gunanya menggunakan booties ini.
- Pelajari tata cara berkomunikasi di dasar laut, karena jika sudah berada di dalam air otomatis kita gak bisa bicara dong, sehingga untuk berkomunikasi dengan guide yang mendampingi kita, maka kita harus paham dengan bahasa-bahasa isyarat yang akan diajarkan sebelum masuk ke dalam laut. Misalnya : bahasa isyarat untuk turun ke bawah adalah dengan menunjukkan jempol tangan dan mengarahkan ke bawah, bahasa isyarat jika terjadi sesuatu dan kita meminta untuk naik ke atas permukaan laut adalah dengan menunjukkan jempol tangan dan mengarahkan ke atas, dan seterusnya.
- Ini yang paling penting, yaitu siapkan mental kita untuk berani masuk ke dalam laut dengan suasana dasar laut yang bisa saja kondisi visibilitynya (jarak pandang) tidak bagus, bergantung pada cuaca dan kondisi air lautnya saat itu. Jika cuaca dan kondisi air laut sedang baik, maka jarak pandang akan clear, jernih dan sangat jelas di dasar laut, namun sebaliknya juga bisa terjadi, sehingga perlu mental kuat agar berani menghadapi kondisi ini. Sayang kan, jika sudah membayar mahal tapi kemudian membatalkan acara dan uang hangus.
- Setelah semuanya ok, maka kini saatnya turun ke dasar laut. Cara turunnya adalah menggunakan tangga dari speedboatnya, dengan terlebih dahulu dipasangkan semacam helm kedap udara ke kepala kita. Oiya, helm kedap udara ini sangat berat sodara-sodara (sekitar 10 s.d 15 kg), begitu dipasangkan masuk ke kepala kita, maka bahu akan menjadi titik penopang beratnya. Tapi jangan kuatir, karena rasa beban berat akan langsung hilang begitu kepala sudah masuk ke dalam air seluruhnya. Nah helm inilah yang akan disambungkan dengan selang oksigen dimana tabung oksigennya berada di atas speedboad, jadi selangnya cukup panjang untuk kita bisa berjalan-jalan dengan helm tersebut di bawah laut. Bernafas aja seperti biasa karena oksigen akan mengalir lewat selang ini dan masuk ke dalam helm. Analoginya sama dengan botol kosong yang terbuka bagian atasnya, kemudian kita masukkan dalam ember berisi air dengan posisi terbalik,maka isi botol akan tetap kosong diantara air dalam ember karena tekanan dari botol tersebut.
- Tahapan akhir dari seawalker ini jika sudah berada didalam air adalah menyesuaikan kemampuan telinga dalam menghadapi tekanan dibawah laut. Jika tidak kuat, lebih baik menyerah dan kembali naik ke permukaan, karena kedalaman laut untuk seawalker ini lumayan dalam juga berkisar 5 s.d 7 meter (tergantung lokasi masing-masing).
- Ingat, namanya juga seawalker, berjalan di laut, jadi jangan pernah sekali-kali mencoba posisi berenang karena bisa menyebabkan air masuk ke dalam helm dan akibatnya tidak bisa bernafas ! Yang boleh dilakukan hanyalah berjalan !
- Nah apa saja yang bisa kita lakukan jika sudah sampai di dasar laut? ya jalan-jalanlah tentunya, karena dasar lautnya sudah didesain sedemikian rupa dengan berbagai koral, terumbu dan tentunya ikan-ikan cantik yang akan berenang disekitar kita. Biasanya mereka akan menyediakan roti untuk memberi makan ikan-ikan tersebut sehingga kita akan dikerubungi oleh ikan-ikan tersebut. Jalur jalannya di dasar laut juga dilengkapi dengan tali untuk berpegangan jika saja arus bawah lautnya cukup deras, sehingga relatif aman bagi kita. Biasanya lama waktu yang diperlukan untuk melakukan olahraga ini berkisar 30 s.d 45 menit tergantung pada kecepatan adaptasi kita.
Gimana? lumayankan bisa merasakan berada di dasar laut tanpa perlu scuba diving? minimal bisa melatih mental keberanian untuk mengeksplor habitat dunia lain di bawah laut, melatih daya tahan telinga menghadapi tekanan air serta mencoba merasakan nuansa berada di dasar laut, hanya ada "aku, air, karang, coral, ikan dan makhluk laut lainnya".
- Kita INDONESIA Keren -
Sumber : jejaklangkahku.com