Butuh Jasa Bidan dan Perawat Online, Gunakan Saja Aplikasi Ini
Di era seperti sekarang start up tak hanya menyasar bidang transportasi atau ecommerce semata. Ada banyak bidang lain yang kini dirintis oleh anak-anak muda. Salah satunya aplikasi Medis Online Indonesia (MOI) yang melayani pemesanan bidan dan perawat.
Start up ini awalnya berbasis di Medan, berdiri sejak April 2017 lalu, kini Medis Online Indonesia telah memperluas jangkauannya di Jakarta dan Palembang. Disampaikan Yohana Doa Morinta selaku Chief SDM Medis Online Indonesia, terbentuknya start up ini dilatar belakangi oleh banyaknya lulusan perawat dan bidan yang menganggur setiap tahunnya."Ada 100 ribu perawat dan bidan yang lulus tiap tahun. Tapi 30-40 persennya menganggur. Kalau pun ada yang kerja tapi low income. Di Medan saja ada bidan dan perawat yang digaji Rp 400-500 ribu per bulan," ujar Yohana dalam temu media Bootcamp Bekraf Go Startup Indonesia Competition di Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Yohana menjelaskan, aplikasi Medis Online Indonesia sendiri didirikan oleh seorang bidan bernama Kristina Sembiring di Medan. Dengan menggunakan aplikasi ini, masyarakat yang membutuhkan perawatan dan pendampingan dari perawat dan bidan hanya perlu memesan semudah menggeserkan jari di layar ponsel.
Untuk menjamin perawat dan bidan yang bergabung memenuhi standar yang ditetapkan, Medis Online Indonesia kata Yohana menyeleksi secara ketat pelamar dan memberikan training bagi yang telah memenuhi syarat. Setahun lebih berdiri, Medis Online Indonesia sudah memiliki 115 mitra kerja bidan dan perawat di Medan, 20 di Jakarta dan 20 di Palembang.
"Ke depan kita akan perbanyak lagi namun memang kita kewalahan karena sudah ada 770 bidan dan perawat yang waiting list untuk diberikan training," tambah Yohana.
Para bidan dan perawat yang dipesan melalui aplikasi Medis Online Indonesia bisa melakukan beragam perawatan mulai dari jasa pijat bayi, merawat lansia hingga pendampingan ibu hamil yang akan melahirkan.
Untuk tarifnya sendiri bervariasi mulai dari Rp 150 ribu untuk perawatan ringan seperti pijat bayi hingga Rp 1 juta rupiah untuk pendampingan saat melahirkan.
"Sejauh ini layanan yang paling banyak diminta adalah perawatan lansia, pasien stroke dan pendampingan ibu hamil. Seperti kita tahu ibu hamil membutuhkan dukungan untuk tetap berpikir positif dan memberikan ASI untuk buah hatinya, dan bidan menjadi salah satu pihak yang bisa meringankan beban tersebut," tambah dia.
Hingga kini jumlah pengunduh aplikasi Medis Online Indonesia sudah mencapai 8.000 kali. Selama delapan bulan pertama Yohana mencatat ada 800 layanan yang telah dilakukan Medis Online Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Director Operations and Business Development Altira, George Siregar mengatakan bahwa kini start up memang sebaiknya tidak hanya memikirkan nilai ekonomis tapi juga dampak sosial pada maayarakat di sekitarnya.
Medis Online Indonesia kata dia bisa memecahkan masalah kesehatan khususnya ketersediaan bidan yang mengganggur dan menghadapkannya pada konsumen yang membutuhkan.
"Foundernya menguasai masalah. Ini bagus untuk start up jadi nggak sekedar ikutin tren," tambah dia.
Para startup pemenang GSI Competition nantinya kata George berkesempatan mengunjungi kantor startup unicorn Indonesia, yaitu Gojek dan Tokopedia. Mereka juga akan berkunjung ke kantor Jakarta Smart City dan JSC Hivey by Cocowork yang merupakan bagian dari ekosistem digital Indonesia.
Pada hari terakhir, para startup mendapatkan materi cara meningkatkan kemampuan mereka dalam presentasi di depan user dan investor. Bekraf berharap, GSI Bootcamp ini bisa dimanfaatkan para startup untuk scaling up dan menarik minat investor.