icon-category Sport

Cara Beli Saham Klub Sepak Bola dengan Modal Rp100 Ribu

  • 22 Jun 2019 WIB
Bagikan :

Setelah sekian lama dinanti, akhirnya ada klub sepak bola menawarkan saham di pasar modal.

di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Bali Bintang Sejahtera Tbk atau Bali United resmi menjadi perusahaan publik sejak Senin (17/6) kemarin.

erbukti, terjadi permintaan kelebihan (oversubscribed) kurang lebih 110 kali dari porsi penjatahan (pooling) yang ditebar ke publik.

Bagi yang belum kebagian jatah saat masa penawaran kemarin, pelaku pasar kini bisa membelinya secara bebas di pasar reguler. Hanya saja, ini hanya berlaku bagi masyarakat yang sudah memiliki Rekening Dana Nasabah (RDN).

Jika belum, calon investor bisa datang ke kantor cabang perusahaan sekuritas terdekat untuk membuka akun. Di perusahaan sekuritas itu, investor akan diminta mengisi formulir yang berisi biodata lengkap.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengatakan proses yang sama bisa dilakukan bagi calon investor yang berada di pelosok daerah. Mereka bisa datang ke kantor cabang perusahaan sekuritas yang ada di sekitar wilayah tersebut.

Beberapa dokumen yang harus dibawa untuk membuka akun di perusahaan sekuritas, antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP), kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), buku tabungan.

"Sederhana saja, nanti pendaftarannya isi formulir-formulir saja. Ada proses Know Your Customer (KYC) di situ," tutur Hasan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/6).

Setelah itu, calon investor harus pergi ke bank untuk membuka Rekening Dana Nasabah (RDN). Sebenarnya ini mirip seperti rekening di bank pada umumnya, bedanya rekening ini dikhususkan menyimpan uang yang bisa digunakan untuk membeli saham.

"Setelah dari cabang perusahaan sekuritas nanti akan diarahkan untuk buka rekening di bank yang sudah bekerja sama dengan perusahaan sekuritas itu. Di bank tersebut hanya tinggal buka rekening saja, tidak perlu bertemu orang sekuritas lagi di bank," ungkap Hasan.

Kemudian, bank itu akan melakukan konfirmasi ke perusahaan sekuritas tempat calon investor mendaftar sebelumnya. Proses selanjutnya calon investor perlu menunggu beberapa hari hingga rekening tersebut aktif.

"Selesai buka rekening beda-beda, tergantung masing-masing bank atau sekuritas. Ada yang 30 menit atau dua hari baru bisa transaksi. Tapi biasanya kalau daftarnya di luar kota bisa lebih dari seminggu karena proses cek-ceknya lebih lama," papar Hasan.

Usai rekening aktif, seseorang bisa langsung menyetorkan dana sebagai modal awal ke RDN tersebut. Caranya bisa dengan transfer dan setoran langsung.

"Kemudian sudah deh bisa transaksi beli saham dan jual saham dengan unduh dulu aplikasinya, nanti transaksi lewat situ," jelas Hasan.

Untuk modal awal, pelaku pasar bisa memulainya dengan Rp100 ribu saja. Tapi ingat, dana itu tak cukup jika investor ingin membeli saham dalam jumlah yang banyak, khususnya saham berkapitalisasi pasar besar.

Hasan mengatakan modal investasi yang rendah telah sesuai dengan kampanye "Yuk Nabung Saham" yang selama ini disosialisasikan oleh BEI kepada kaum milenial atau pemula. Kebetulan, kata dia, Bali United menjadi salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk ikut mensosialisasikan kampanye tersebut.

"Khusus Bali United ini dari awal sudah kami tawarkan program Yuk Nabung Saham, karena investor perusahaan Bali United ini kan unik dan potensial. Investornya ya fans mereka yang fanatik," ucap Hasan.

Menurutnya, fans Bali United tak jarang juga berasal dari kaum milenial yang belum memiliki banyak uang lebih untuk berinvestasi. Padahal, sebagai fans tentu mereka ingin memiliki saham di klub bola yang diidolakan.

"Kalau dia ikut program "Yuk Nabung Saham", mereka bisa dan aksesnya akan dipermudah, tapi harus di perusahaan sekuritas yang sudah bekerja sama dengan perusahaan juga, sudah banyak kok dan hampir semua," terang dia.

Pada penutupan Kamis (20/6), harga saham Bali United bertengger di level Rp376 per saham. Jumlah pembelian saham minimal 1 lot yang berisi 100 saham.

Jika ingin membeli 1 lot saham, maka paling tidak investor harus mengeluarkan dana Rp37.600. Dengan uang Rp100 ribu, investor bisa membeli saham Bali United sebanyak 2 lot.

Sementara itu, Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menyarankan investor sebaiknya menempatkan modal awal sebesar Rp1 juta. Dengan demikian, jumlah unit saham yang dibeli bisa lebih banyak dan pilihan saham bervariasi.

"Kalau hanya Rp100 ribu kan terbatas pada saham yang murah-murah saja, jadi lebih baik Rp1 juta minimal agar bisa beli saham yang bagus juga," kata Eko.

Eko juga mengingatkan agar investor yang baru terjun ke pasar modal tak malas untuk belajar saham secara umum dan fundamental saham perusahaan yang hendak dibeli. Misalnya, investor membeli saham Bali United, maka ia harus mau membaca beberapa informasi mengenai perusahaan tersebut.

"Karena investor adalah pemegang saham, kan harus tahu dan mengontrol juga kinerja saham itu. Laporan keuangan seperti apa dan prospek labanya seperti apa harus tahu," tutur Eko.

Ia menyarankan investor untuk tak hanya sekadar ikut-ikutan dalam membeli suatu saham tanpa mengetahui kondisi atau kualitasnya secara detail. Kemudian, investor sebaiknya juga tak menjadikan keuntungan saham sebagai sumber pendapatan satu-satunya.

"Karena saham tujuannya investasi, bukan penghasilan bulanan. Saham juga bisa naik dan turun, tidak selalu untung," jelasnya.

Yang penting, tambah Eko, investor selalu mencermati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan beberapa saham yang diincar. Jika harga sedang turun, jangan lupa untuk ambil posisi beli dan investor bisa menjualnya ketika harga sudah naik.

"Tapi kan kadang pasar juga tidak bergerak pasti, yang penting untuk jual harus punya target misalnya kalau turun dibatasi sampai berapa. Jangan didiamkan terus nanti ruginya justru banyak," ucap Eko.

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : Saham sepakbola 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini