Home
/
Lifestyle

Cara Hindari Penyakit Menular Seksual

Cara Hindari Penyakit Menular Seksual

Redaksi Fitness For Men03 March 2017
Bagikan :

Tenang, bung. Kami tidak akan menghakimi. Ini memang soal kesehatan, bukan moral. Tapi, bila Anda adalah pria yang aktif secara seksual, maka Anda terhitung berisiko terkena satu atau dua penyakit kelamin. Sama seperti penyakit kelamin lainnya, herpes genital adalah risiko yang setiap saat bisa Anda alami.

Penyebabnya adalah kuman atau virus yang ditularkan melalui hubungan seks, baik hubungan seks secara oral maupun kelamin. Selama Anda aktif melakukan kontak seksual secara fisik, risiko itu tetap ada. Tentunya, bila aktivitas seksual Anda keterlaluan, misalnya sering berganti-ganti pasangan, risikonya semakin tinggi.

Ingat, risiko. Kami tidak mengatakan bahwa Anda pasti tertular. Jadi, dengan cara bagaimana pun Anda melakukan aktivitas seksual – lakukanlah dengan aman. Dan langkah aman pertama adalah mengenali setiap risiko yang mungkin mengintai Anda. Inilah salah satu ancaman tersebut – herpes genital.

Herpes genital bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV 1) dan tipe 2 (HSV 2). Biasanya virus tipe 1 (HSV 1) menyerang daerah bagian pinggang ke atas dan menyebabkan herpes labialis (gelembung cairan berkelompok pada bibir). Sedangkan virus tipe 2 (HSV 2) menyerang bagian pinggang ke bawah, seperti alat kelamin, daerah anal, dan paha.

Menurut Dr. Mirawati Setyorini, Sp.KK, spesialis kulit dan kelamin di RSAB Harapan Kita, penyakit herpes genital (kelamin) lebih sering disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV 2). Tapi tidak menutup kemungkinan ditemukan kedua jenis virus itu di tempat yang sama. Virus penyebab herpes masuk melalui kulit yang lecet atau terluka saat melakukan hubungan seksual atau kontak pada kulit yang terinfeksi.

Baca tandanya

Penderita herpes genital akan mengalami gejala-gejala yang cukup berat. Hal ini disebabkan karena sistem imun pada tubuh penderita secara umum tidak siap untuk menghadapi penyakit tersebut. Namun demikian, pada beberapa kasus, herpes genital tidak menimbulkan gejala sama sekali. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terjangkit herpes genital karena mereka hanya mengalami gejala mirip dengan gejala penyakit ringan lainnya.

Gejala atau tanda-tanda penyakit herpes genital berbeda-beda pada tiap orang. Namun secara umum, dr. Mirawati menuturkan, gejala-gejalanya sebagai berikut:

> Terdapat luka seperti benjolan melepuh berisi cairan yang berkelompok di area sekitar kelamin. Pada Pria lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis yang tidak disunat, batang penis, dan buah zakar. Sedangkan pada wanita lepuhan dan luka bisa terbentuk di leher rahim. Luka juga bisa muncul di sekitar anus.

> Diikuti dengan gejala mirip flu, seperti sakit kepala, demam, nyeri otot, juga pembengkakan pada kelenjar getah bening. Penderita juga mungkin merasa sakit ketika buang air kecil.

Serangan berulang

Namun, untuk memastikan terkena herpes genital, dokter akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes, yang paling sering dilakukan tes imunoglobulin atau tes antibodi. Bila hasil tes menyatakan Anda positif terinfeksi, dokter akan memberikan asiklovir, valasiklovir, atau famsiklovir.

Dan selama 7 hari ke depan, Anda akan mengalami siksaan minum obat 2 sampai 5 kali sehari dengan dosis sekali minum 200mg-500mg. “Tergantung tingkat keparahan infeksi yang terjadi. Jika infeksinya parah, Anda akan harus obat minum tersebut sampai 10 hari. Tapi itu adalah infeksi herpes genital yang berulang, akan lebih ringan – cukup diberikan krim asiklovir dengan dosis 4-5x sehari tanpa diberikan obat minum,” tutur dr. Mirawati.

Dan, sialnya, siksaan pengobatan itu ternyata tetap tidak bisa menyembuhkan secara total. Pada umumnya gejala-gejala tersebut bisa timbul kembali sebab virus ini bersembunyi di syaraf ganglion (pangkal syaraf panggul). Jika kondisi kesehatan Anda menurun, virus ini dapat aktif kembali menginfeksi kulit. Kembalinya virus HSV 2 dipengaruhi oleh kelelahan fisik, pikiran, stres, dan alkohol. “Pikiran bisa mengatur tubuh kita dan stres mengakibatkan perubahan hormon dalam tubuh sehingga daya tahan tubuh menurun,” kata dr. Mirawati.

Selama reaktivasi, virus berpindah dari dalam sel syaraf dan diangkut melalui syaraf ke kulit. “Semua jenis infeksi jika sudah menyebar ke dalam tubuh, virusnya akan bersembunyi di dalam tubuh,” terang Dr. Mirawati Setyowati. Masih menurut Dokter Mira, penyakit ini memang bisa dikontrol jumlahnya dengan memberikan obat anti virus, namun tetap tidak bisa disembuhkan secara total. “Jadi kelainan pada kulit dan penyakitnya bisa diobati akan tetapi untuk mematikan virusnya tidak bisa secara total, pasti masih ada yang tersisa di dalam tubuh,” tambah dokter Mira.

Dalam kondisi terparah, herpes genital bisa menyebar ke seluruh tubuh. “Bila kondisi tubuh benar-benar lemah, infeksi dapat menyebar kemana-mana dan bisa sampai ke syaraf otak sehingga menyebabkan peradangan otak, nantinya akan mengakibatkan kerusakan syaraf, bahkan kematian”, tutur Dr. Mirawati.

Lindungi diri Anda

Ini tidak untuk menakut-nakuti. Oleh karena itu, tidak perlu panik. Lakukan langkah-langkah berikut untuk melindungi diri Anda:

1. Lakukan aktivitas seks secara aman dan bertanggungjawab, jangan berganti-ganti pasangan.

2. Jika ragu, gunakan pengaman atau alat kontrasepsi ketika berhubungan intim.

3. Jika muncul kelainan pada kulit, jangan berhubungan seksual sampai sembuh secara total. Jangan dipegang atau digaruk sebab jika pecah dapat menularkan virusnya ke bagian lain.

4. Segera periksakan diri Anda ke dokter agar herpes genital dapat diketahui sejak dini dan segera diberikan pengobatan.

5. Bila Anda pernah terinfeksi, jaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi. Anda juga perlu istirahat yang cukup agar tidak mempengaruhi hormon dan memicu kembalinya infeksi.

populerRelated Article