Sponsored
Home
/
Automotive

Nikuba Disebut Bukan Alternatif BBM, Pakar BRIN: Prosesnya Super Boros

Nikuba Disebut Bukan Alternatif BBM, Pakar BRIN: Prosesnya Super Boros
Preview
Tomy Tresnady30 May 2022
Bagikan :

Uzone.id - Generator mini Nikuba atau Niku Banyu (Ini Air dalam bahasa Jawa) buatan Aryanto Misel (67) warga Desa Lemahabang Wetan, Cirebon, Jawa Barat, diklaim bisa menggerakkan sepeda motor tanpa bantuan bensin.

Sistem Nirkuba disebut dapat memusahkan hidrogen dan oksigen pada kandungan air yang telah disaring menjadi hidrogen yang digunakan sebagai bahan bakar. Hidrogen hasil elektrolisis kemudian disalurkan ke ruang bahan bakar melalui selang yang terhubung dari generator mini Nikuba, lalu masuk ke lubang radiator.

Dari radiator, hidrogen disemprotkan ke ruang pembakaran mesin konvensional. Uji coba untuk generator mini Nikuba ini adalah motor trail Kawasaki KLX 150 milik Pangdam III Siliwangi dan Koramil Lemahabang.

BACA JUGA: Toyota Starlet: Legenda yang kini Pakai Mesin Suzuki

Preview
Generator mini Nikuba dipasang di Kawasaki KLX 150 (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

Aryanto mengaku telah membuat katalis sendiri untuk memisahkan hidrogen (H2) dan oksigen (O2) dalam air. Selanjutnya, hidrogen yang sudah dipisahkan bisa disalurkan ke ruang bakar mesin konvensional.

Sementara itu, oksigen (O2) dielektrolisis kembali agar menjadi hidrogen untuk disalurkan ke ruang bakar.
Satu liter air yang sudah dielektrolisis menjadi hidrogen diklaim Aryanto bisa menempuh perjalanan pulang pergi Cirebon-Semarang.

Sistem Nikuba Dibantah Pakar BRIN

Namun, generator mini Nikuba bisa menggerakkan sepeda motor tanpa bensin telah dibantah oleh pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Deni Shidqi Khaerudini yang menjabat sebagai Peneliti Madya BRIN Bidang Materaial Energi, saat ditemui Uzone.id di kantornya.

Menurut Deni, bahan bakar dari air yang dimaksud Aryanto merupakan air yang telah menjalani proses pemisahan yang disebut elektrolisis. Masalahnya, air sendiri bukan penghantar listrik yang baik karena itu perlu penambahan katalis tertentu, misal NaOH atau KOH.

"Proses selanjutnya dengan bantuan energi listrik tertentu dapat dipisah menjadi hidrogen dan oksigen,” ungkap Deni.

BACA JUGA: Usai Bikin Creta dan Ioniq 5, Hyundai Perkuat SDM

Teknologi sekarang sudah memungkinkan hidrogen menjadi bahan bakar yang dialirkan ke sistem pembangkit yang disebut fuel cell.

Sistem fuel cell telah digunakan pada mobil berbahan bakar hidrogen, Toyota Mirai dan Honda Clarity misalnya. Sedangkan generator mini Nikuba, kata Deni, merupakan konsep HHO Generator atau alat penghasil Oxyhydrogen.

“Gasnya disebut Brown Gas (diambil dari nama penemunya, Yull Brown),” terang Deni.

“Jadi, bahan bakar sebenarnya bukan air, melainkan baterai/aki. Arus listrik akan memecah air menjadi hidrogen dan oksigen, dan hidrogen ini yang akan digunakan dalam proses pembakaran. Tanpa listrik dari aki, proses elektrolisis tidak bisa berjalan. So, its not just a water,” kata dia.

Lebih lanjut, elektrolisis ini prosesnya memakan banyak sekali listrik. Elektrolisis dengan efisiensi 100 persen membutuhkan 39,4 kWh listrik untuk menghasilkan 1 kg Hidrogen.

Sementara itu, aki motor memiliki kapasitas penyimpanan listrik sekitar 60 Wh. Dengan daya listrik tersebut dan asumsi efisiensi 100 persen maka mustahil motor bisa mengkonversi elektrolisis.

BACA JUGA: Ini Biang Keladi Masyarakat Ogah Beli Kendaraan Listrik

Daya tersebut cuma mampu menghasilkan energi sebesar 0,216 MJ atau 0,06 kWh sebelum baterainya habis. Deni lalu membuat perbandingan antara bensin yang punya kandungan energi 34,2 MJ/L. Dengan kapasitas tangki bensin 3,7 liter, maka dapat disimpan energi sebesar 126,54 MJ atau 35,15 kWh.

“Lebih besar 585 kali dibandingkan pakai aki saja” terang dia.

Tentu saja, kapasitas aki harus dinaikkan supaya bisa menghasilkan hidrogen yang memadai. Katakanlah dinaikkan jadi 5 kWh, maka kapasitas baterai tesebut dapat membangkitkan daya sebesar 18 MJ atau 5 kWh. Masih 7 kali lebih rendah daripada bensin biasa.

“Sekali lagi, itu mengasumsikan efisiensi electrolyser 100 persen. Yang mana mustahil tercapai,” ungkapnya.

Menurutnya, elektrolisis hidrogen adalah proses super boros energi dan tidak dapat menjadi alternatif lebih baik daripada bensin untuk sepeda motor. Deni menyebut, H2O sendiri memang bukan pasangan mesin bakar, tapi harus menggunakan sistem konversi lain yaitu fuel cell dan motor listrik.

populerRelated Article