Home
/
Health

Cara Membaca Label Informasi Nilai Gizi Pada Kemasan Makanan

Cara Membaca Label Informasi Nilai Gizi Pada Kemasan Makanan

Kemal Al Fajar12 January 2017
Bagikan :

Informasi nilai gizi alias nutrition facts adalah label yang biasanya ada di kemasan makanan, berisi informasi kandungan nutrisi makanan tersebut. Label informasi nilai gizi berguna sebagai bahan pertimbangan Anda sebagai konsumen untuk membeli suatu barang.

Informasi yang dicantumkan sangat bermanfaat bagi seseorang dengan kondisi medis tertentu atau seseorang yang sedang membatasi jumlah asupan kalori. Informasi ini sangat diperlukan untuk mengetahui nutrisi dari produk yang akan Anda beli dan konsumsi.

Tapi kalau bingung dengan semua informasi yang tercantum di label, apa saja yang paling penting diperhatikan dalam membaca label nutrisi tersebut?

1. Jumlah sajian per kemasan

Satu kemasan makanan (satu bungkus atau satu kotak) biasanya memiliki lebih dari satu sajian. Jumlah sajian per kemasan menunjukkan jumlah takaran saji yang terdapat dalam satu kemasan makanan. Misalnya suatu makanan kemasan memiliki keterangan “8 sajian per kemasan”, itu artinya setiap satu kemasan dapat dibagi menjadi 8 sajian atau dapat dikonsumsi sebanyak 8 kali dengan tiap frekuensi konsumsi menghabiskan satu sajian.

Nah, yang perlu Anda ketahui adalah, setiap label informasi nilai gizi merepresentasikan kandungan nutrisi untuk satu sajian, bukan satu kemasan.  Jika Anda memakan dua bungkus makanan yang memiliki takaran satu sajian per bungkus, Anda akan memperoleh jumlah nutrisi sebanyak dua kali lipat dari yang dicantumkan pada label informasi nilai gizi. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan seberapa besar isi kandungan nutrisi makanan kemasan, dan bandingkan dengan jumlah yang Anda makan.

2. Kalori total per sajian

Kalori total menunjukkan seberapa banyak energi yang akan didapat dari setiap sajian makanan. Semakin banyak sajian yang dimakan, semakin besar jumlah kalori yang diperoleh. Penulisan kalori biasanya disertai dengan kalori dari lemak yang dihitung tersendiri, karena tidak termasuk kalori total.

Misalnya, satu bungkus makanan macaroni dan keju memiliki informasi kalori total sajian per gelas sebanyak 250, dan kalori dari lemak sebanyak 110. Jadi, jika Anda memakan dua gelas, maka Anda akan memperoleh 500 kalori, ditambah 220 kalori dari lemak.

Kalori harian biasanya merujuk angka kebutuhan kalori per hari atau sebesar 2000 kalori. FDA mengelompokan kadar kalori dalam kemasan sebagai berikut:

  • Rendah, jika kadar kalori mendekati atau sekitar 40
  • Sedang, jika kadar kalori mendekati atau sekitar 100
  • Tinggi, jika kadar kalori mendekati atau sekitar 400  

3. Angka kecukupan gizi (AKG)

AKG, atau yang kadang juga ditulis Daily Values (DV), merujuk pada kebutuhan energi harian rata-rata yaitu sebesar 2000 kalori. AKG menunjukkan jumlah kadar nutrisi baik dalam satuan berat seperti milligram (mg) atau gram (gr), maupun penyajian dalam bentuk presentase (%) AKG.

Setiap nutrisi memiliki rekomendasi jumlah konsumsi harian masing-masing, sedangkan persentase AKG diperoleh berdasarkan proporsi kandungan nutrisi dalam sajian, dibandingkan rekomendasi jumlah konsumsi harian. Kebutuhan nutrisi harian dikatakan terpenuhi jika % AKG dari nutrisi tersebut mencapai 100%.

4.  Kandungan nutrisi yang harus dibatasi

Beberapa kandungan yang harus dibatasi dari konsumsi makanan kemasan adalah lemak jenuh dan lemak trans, gula tambahan, dan garam (natrium/sodium). Kandungan nutrisi ini biasanya mudah terpenuhi dari berbagai jenis makanan. Jika berlebih, akan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.

Oleh karena itu, carilah makanan kemasan yang kandungan nutrisi tak baik tersebut kurang dari 5% AKG.  Perlu diketahui, beberapa nutrisi seperti lemak jenuh atau lemak trans tidak memiliki % AKG, maka batasi asupannya hingga kurang dari 20 gram per hari.

5. Kandungan nutrisi yang harus dipenuhi

Beberapa nutrisi seperti vitamin, protein, mineral, dan serat diperlukan untuk menjaga keseimbangan nutrisi setiap hari, mencegah berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Misalnya, pemenuhan kecukupan AKG dari kalsium dapat mencegah pengeroposan tulang, zat besi (iron) dapat mencegah anemia, dan vitamin C diperlukan untuk memperkuat imunitas tubuh. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut, pilihlah makanan/minuman kemasan dengan label kecukupan nutrisi sekitar 20% AKG atau lebih.

6. Kandungan nutrisi tambahan

Karbohidrat serta gula fruktosa dan sukrosa merupakan nutrisi tambahan dan tidak diperlukan dalam jumlah yang terlalu banyak karena tubuh dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan harian nutrisi tersebut. Misalnya, karbohidrat dapat dipenuhi dari gula, sayuran berserat, gandum utuh, dan nasi, sedangkan fruktosa dan sukrosa dapat diperoleh dari konsumsi buah-buahan.

7. Perhatikan juga daftar komposisi makanan

Makanan yang dibuat dari lebih dari satu bahan makanan biasanya memiliki daftar komposisi, dan pada umumnya daftar komposisi diurutkan dari jumlah terbanyak hingga yang paling sedikit. Kadar komposisi juga biasanya mencantumkan bahan makanan yang memiliki kandungan nutrisi tersendiri.  Misalnya, jika Anda ingin mengurangi konsumsi gula, hindari juga makanan yang menggunakan bahan pemanis buatan atau gula tambahan seperti aspartam dan corn syrup.

8. Bandingkan label informasi nilai gizi antara dua produk makanan

Jika Anda bingung memilih antara dua makanan kemasan, baik jenisnya maupun mereknya,  Anda bisa membandingkan kandungan nutrisi pada label makanan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kadar asupan nutrisi yang pada suatu produk, mana yang lebih tinggi atau yang lebih rendah.

Misalnya, suatu makanan mungkin memiliki kadar dan %AKG mineral yang sama, namun memiliki kandungan lemak dan kalori yang berbeda. Dengan membandingkannya, Anda dapat mengetahui jumlah kalori yang lebih sesuai dengan Anda.

BACA JUGA:

The post Cara Membaca Label Informasi Nilai Gizi Pada Kemasan Makanan appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article