Cara Trading Cryptocurrency Saat Tren Bullish
-
Uzone.id - Ketika pasar crypto tengah memasuki kondisi tren bullish maupun bearish, setiap investor pastinya sudah menyiapkan berbagai cara trading cryptocurrency yang diyakini paling efektif untuk kondisi pasar saat ini. Sepanjang 2020, Bitcoin menjadi instrumen investasi yang paling menguntungkan dibanding jenis instrumen investasi lainnya seperti emas, deposito, dan dolar AS.
Misalnya saja bila kamu investasi Bitcoin di Pintu sejak Januari – Agustus 2020, kamu sudah meraup cuan hingga 67,4 persen dari dana yang ditaruh di Bitcoin. Jika kamu berinvestasi sebesar Rp 1.000.000 di Bitcoin pada Januari lalu, nilai investasimu sudah bertumbuh menjadi Rp 1.674.000 (naik 67,4 persen). Inilah alasan mengapa Bitcoin menjadi instrumen investasi paling cuan saat ini.Pergerakan harga Bitcoin saat ini memang masih dalam tren bullish atau mengalami lonjakan harga sejak Januari lalu. Bila keadaan pasar sedang uptrend, apa yang sebaiknya dilakukan oleh investor?
Setiap kondisi pasar tertentu, pasti memerlukan pendekatan cara trading cryptocurrency yang berbeda-beda dari masing-masing investor. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman dan psikis investor. Mungkin bila kamu adalah seorang investor dengan profil risiko agresif penurunan dan peningkatan harga yang begitu tajam, tidak terlalu kamu risaukan. Tetapi, ada pula investor yang mudah panik bila harga mengalami penurunan yang tajam dan langsung segera menjual aset-asetnya.
Ketika pergerakan harga Bitcoin sedang dalam tren bullish, ada beberapa hal yang perlu investor dipahami di tengah ketidakpastian ekonomi seperti saat ini, yakni:
- Tingkat permintaan Bitcoin sedang tinggi, namun tidak didukung dengan tingkat suplai yang ada di pasaran. Sehingga, membuat harga Bitcoin beranggsur-anggsur mengalami kenaikan.
- Investor lebih memilih Bitcoin yang lebih menjanjikan tingkat return yang tinggi dibanding aset-aset lainnya seperti deposito dan mata uang dolar AS.
Cara Trading Cryptocurrency Saat Tren Bullish
Bila kamu ingin berinvestasi di Bitcoin saat harganya sedang mengalami lonjakan, kamu bisa menerapkan beberapa cara trading berikut ini:
Tahan Asetmu
Tidak menjual Bitcoin dalam jangka waktu panjang, biasanya strategi ini digunakan oleh investor pasif. Di mana, mereka merupakan investor yang tidak suka memantau terus aset-asetnya setiap saat, keuntungan dari strategi ini adalah kamu tidak perlu memiliki keahlian dan pengalaman dalam hal teknikal.
Kamu hanya perlu membeli Bitcoin saat harganya murah misalnya berada di support yang menunjukkan saat harga akan naik, dan memantau pemberitaan tentang apa pun yang bisa mempengaruhi pasar crypto. Lalu, kamu jual aset Bitcoin yang dimiliki saat harganya sedang meroket yang diprediksi bisa melebihi $20.000/BTC pada 2021. Dalam hal ini, kamu bisa menjual Bitcoin milikmu saat menyentuh resisten.
Bila cara sederhana ini bisa diaplikasikan secara benar maka aset digital bisa dijadikan investasi yang menguntungkan. Jika kita mengacu kepada historis pergerakan Bitcoin setelah halving day pada periode sebelumnya, rata-rata kenaikan harga Bitcoin bisa mencapai 29x lipat dalam kurun waktu setidaknya 1 tahun pasca halving day.
Beli Bitcoin Secara Bertahap
Selain menahan asetmu, kamu juga bisa menerapkan cara trading cryptocurrency yang lebih rumit yakni beli dan tahan. Di kalangan investor, strategi ini dikenal atau disebut Dollar Cost Averaging (DCA), sebuah metode pembelian aset secara bertahap.
Kelebihan dari metode ini adalah investor tidak perlu takut apakah Bitcoin sudah berada di posisi top atau bottom. selain itu, kamu juga tidak perlu mengeluarkan 100persen dari uang yang ingin dialokasikan, kamu bisa berinvestasi dengan cara menyicil setiap bulannya. Misalnya kamu memiliki uang Rp 2.000.000, kamu bisa menabung Bitcoin secara rutin selama 10 bulan atau setiap bulannya harus berinvestasi sebesar Rp 200.000. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko investasi, menghindari penentuan waktu yang buruk, serta keputusan investasi yang ceroboh.
Kunci dari metode Dollar Cost Averaging (DCA) adalah konsistensi dalam menabung secara rutin di Bitcoin, untuk memudahkan investasi di Bitcoin setiap bulannya, kamu bisa memanfaatkan cara trading cryprocurrency lewat aplikasi. Dengan bermodalkan Rp 55.000 saja, kamu sudah bisa memulai investasi Bitcoin di aplikasi Pintu yang dijamin aman bagi setiap investor karena sudah terdaftar di Bappebti.
Beli Aset Digital Tambahan
Kenaikan suatu aset yang sedang dalam kondisi bullish, bukan semata-mata terus mengalami grafik yang naik terus-menerus setiap harinya. Melainkan, ada kalanya akan mengalami penurunan dan kembali naik kembali akibat aksi take profit oleh investor. Di saat pasar terkoreksi, inilah momen yang tepat di mana kamu bisa membeli aset digital lainnya. Misalnya kamu sudah memiliki Bitcoin namun ingin menambah koleksi aset digital lainnya seperti Ethereum (ETH). Cara ini sering digunakan oleh investor di luar sana sebagai manajemen risiko maupun diversifikasi portofolio untuk mengurangi volatilitas pasar. Lantaran, sebagai cryptocurrency paling berharga saat ini, kenaikan dan penurunan harga Bitcoin pasti akan mempengaruhi aset-aset digital lainnya.
Ketiga cara trading cryptocurrency di atas bisa kamu terapkan ketika pergerakan harga Bitcoin dan aset-aset digital lainnya sedang bullish. Intinya, setiap investor harus memiliki trading plan kapan harus menjual dan membeli aset digital yang dimiliki dengan menentukan level support dan resistence dengan Moving Average guna mendapatkan timing yang tepat saat membeli aset digital saat harga murah.
Tertarik untuk berinvestasi bitcoin? Kunjungi https://pintu.co.id/ sekarang juga!