icon-category Health

Cegah Infeksi Penyakit dari Nyamuk, Peneliti AS Akan Gunakan Obat Diet

  • 10 Feb 2019 WIB
Bagikan :

Sekelompok ilmuwan dari Amerika Serika mengklaim telah menemukan cara untuk mengurangi infeksi penyakit dari nyamuk. Caranya, dengan memberikan obat diet kepada nyamuk. Lho, kok?

Dilansir BBC, peneliti dari Universitas Rockefeller di New York City menyebut obat diet yang awalnya hanya diperuntukkan untuk manusia dapat membuat nyamuk merasa kenyang dan kembung, hingga menunda mereka untuk menyedot darah manusia.

Dengan begitu, tambah peneliti, penyebaran penyakit seperti Zika, DBD, demam kuning, dan malaria akan berkurang.

Studi sendiri telah diterbitkan oleh jurnal Cell dan percobaan dilakukan pada nyamuk Aedes aegypti.

Caranya, peneliti memberi makan berupa campuran air garam dan obat diet kepada nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk jenis tersebut dikenal sangat tertarik pada darah manusia karena mengandung protein yang mereka butuhkan untuk menghasilkan telur.

Setelah diberi makan, ketertarikan pada darah manusia akan menjadi hilang, dan membuat selera makan nyamuk terhadap darah menurun selama beberapa hari.

Tim peneliti mengatakan temuan mereka dapat memiliki implikasi besar untuk penelitian di masa depan.

Ilustrasi nyamuk. [Shutterstock]
Cegah penyakit, nyamuk dipaksa diet oleh peneliti. [Shutterstock]

"Kami mulai kehabisan ide untuk menangani serangga yang menyebarkan penyakit, dan ini adalah cara yang benar-benar baru untuk berpikir tentang pengendalian serangga," kata penulis senior Leslie Vosshall, kepala laboratorium neurogenetika di Universitas Rockefeller.

Pemimpin penelitian, Laura Duvall mengatakan fokus pada selera nyamuk adalah ide yang baik karena terkesan alami. Tetapi ini bukan solusi terbaik untuk membasmi serangga karena efek obat tidak permanen.

"Kami beberapa langkah lagi dapat menggunakan ini di lapangan, dan kami akan selalu membutuhkan strategi pelengkap lainnya di samping ini," kata Duvall.

 

Berita Terkait:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : nyamuk peneliti AS 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini