icon-category News

Cerita Dua Gadis Berhijab di Aceh yang Ikut Bermain Barongsai

  • 16 Feb 2018 WIB
Bagikan :

Dua barongsai berliuk-liuk menari di tengah padatnya warga dan kendaraan yang berlalu lalang. Suara simbal dan gong menggema dari arah sudut pasar China Town (Kampung China) di Jalan WR Supratman, Peunayong Banda Aceh. Atraksi barongsai yang dimainkan oleh kelompok Dragon Golden Barongsai itu menarik perhatian masyarakat.

Dari kelompok itu, tampak dua gadis remaja mengenakan hijab berwarna merah. Mereka terlihat piawai memaikan alat musik mengiringi barongsai. Sejak Jumat (16/2) pagi mereka telah menyusuri jalan kawasan Peunayog, menghibur warga etnis Tionghoa menyambut perayaan Imlek.

Kedua gadis itu ialah Ratih Purwasih (20) dan Nabila Wulandari (18). Mereka bukan warga etnis Tionghoa. Meski begitu, keduanya tampak semangat ikut meramaikan perayaan Imlek, meski peluh membasahi wajah. Dengan raut wajah semringah, sesekali keduanya menoleh ke arah pengunjung untuk memberikan senyuman.

Ratih mengisahkan dirinya telah beragabung di tim barongsai binaan Yayasan Hakka Aceh atau perkumpulan masyarakat etnis Tionghoa sejak 6 tahun lalu.

Ia menilai kesenian barongsai adalah suatu atraksi hiburan yang unik dan seru. Hal tersebut yang membulatkan niatan Ratih untuk bergabung. 

“Sekarang sudah menjadi hobi. Suka aja karena seru rasanya apalagi ini juga termasuk olahraga,” kata Ratih saat ditemui kumparan (kumparan.com) usai bermain barongsai.

Dia mengatakan, kedua orang tua merestuinya untuk bergabung dengan kelompok barongsai. Ratih mengaku orang tuanya berpesan agar dirinya tidak mengganggu orang lain, walaupun berbeda agama tetapi harus saling menghormati.

“Respons orang tua senang, asal kita tidak saling mengganggu saja,” ujar Ratih.

Ratih saat ini berstatus mahasiswa. Ia bercerita awal mula bergabung sempat merasakan malu pada teman-teman lainnya. “Teman-teman lain walaupun berbeda agama, mereka sudah saya anggap seperti keluarga sendiri,” ucapnya.

Hal senanda diutarakan Nabila yang baru bergabung selama 6 bulan. Ia mengaku tertarik bergabung dengan kelompok barongsai karena terinspirasi dari Ratih yang sudah lebih dulu bergabung dan tetap berpenampilan muslimah.

“Pertamanya sih takut, tapi karena lihat Kak Ratih jadi pengin coba,” kata Nabila. 

“Saya suka olahraga ini, senang bisa menghimbur orang dan juga bisa tampil di setiap ada perlombaan,” ucap siswi SMA Peukan Bada, Aceh Besar itu.  

Penampilan barongsai tersebut tak sedikit membuat masyarakat yang menyaksikan tertarik ingin berswafoto. Mulai dari anak hingga orang tua.

Salah seorang warga, Suheri, mengatakan dirinya sempat terkejut dan kagum saat melihat keberadaan Ratih dan Nabila yang ikut bermain barongsai. Ia mengaku baru pertama kali melihat atraksi barongsai dimainkan perempuan berhijab.

“Pertama dengar suara musik gitu, tapi enggak tahu arahnya dari mana. Selepas pulang belanja sama istri lihat ada barongsai. Kaget pas lihat ada cewek pakai jilbab ikut bermain,” kata Suheri.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : imlek Barongsai 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini