Cerita Hantu Jahil di Rumah Dinas Gubernur DKI
Boleh percaya boleh tidak. Tapi di masyarakat selalu ada cerita tentang rumah peninggalan Belanda. Tak terkecuali rumah dinas Gubernur DKI di Taman Suropati. Rumah peninggalan Belanda itu lekat dengan kisah mistis.
kumparan (kumparan.com) mencoba mencari tahu dan mengonfirmasi isu-isu mistis tentang rumah bercat putih di kawasan Menteng tersebut. kumparan mewawancarai mereka yang pernah menjadi penghuni rumah dinas gubernur itu.Salah satu yang kumparan temui Sumarsono yang pernah menjadi Plt Gubernur DKI selama beberapa bulan, ketika Ahok-Djarot cuti selama masa kampanye.
Ditemui wartawan kumparan Nadia Jovita pekan lalu di kantornya di Kemendagri, Sumarsono menyambut ramah. Birokrat karier yang menjabat sebagai Dirjen Otda Kemendagri ini berbagi cerita banyak.
"Saya tinggal di Suropati karena rumah saya di Bekasi, sangat jauh," kata pria yang akrab disapa Soni.
Setelah berbagi banyak cerita, sampailah kepada topik hantu di rumah dinas itu.
"Sebagaimana rumah peninggalan zaman Belanda, itu semua biasa. Bukan hanya di sini, di Sulawesi Utara ketika kami jadi PJ Gubernur Sulawesi Utara tinggal di rumah dinas juga sama. Di kamar depan segala macam itu biasa, suara kayak nangis, suara ketok-ketok dibuka enggak ada itu biasa," beber Soni.
Soni juga bercerita pengalaman lainnya di rumah dinas itu, biasanya di waktu-waktu tertentu terjadi keanehan. Tapi Soni sendiri tak ambil pusing.
Sama halnya dengan Soni, wartawan kumparan Ananda Theresia yang mewawancarai mantan Gubernur DKI, Sutiyoso juga mendengar cerita serupa. Selama dua periode menjabat gubernur, purnawirawan TNI yang akrab disapa Bang Yos, tak mengalami langsung.
Bang Yos tak percaya soal hantu-hantuan, tetapi anak istrinya pernah mengalami kisah mistis.
"Saya itu enggak percaya sama yang gitu-gituan. Saya kan tentara jadi enggak pernah percaya sama yang gitu-gituan. Tapi emang istri dan anak-anak saya itu takut. ya, maklum saja cewek-cewek jadi suka takut gitu," beber Bang Yos.
Dua cerita dari mereka yang pernah tinggal di rumah gubernur yang dibangun tahun 1900-an itu seperti mengonfirmasi rumor yang berkembang. Tapi itu semua hanya cerita.
Mengutip pesan Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam, menghadapi cerita seperti itu, bagi seorang muslim yang utama adalah rajin beribadah kepada Allah.
"Rajin beribadah, selalu ingat Allah, dan jangan sering berkhayal, melamun, serta pikiran kosong. Kalau ada masalah, adukan pada Allah," tutur Niam.