Sponsored
Home
/
News

Cina Larang Tayangan Belahan Dada dan Drama Korea

Cina Larang Tayangan Belahan Dada dan Drama Korea
Preview
Suara01 September 2016
Bagikan :
Preview


Pemerintah Cina pada akhir ini mengeluarkan aturan baru yang akan menjadi panduan bagi tayangan televisi di negeri tirai bambu tersebut. Dalam panduan itu, televisi lokal di larang memuja budaya Barat secara berlebihan dan memojokkan tradisi lokal.

Kantor berita Xinhua, pada Minggu (29/8/2016), mengumumkan bahwa kantor urusan media, publikasi, radio, film, dan televisi Cina (SAPPRFT) juga melarang media menampilkan berita-berita tentang kehidupan pribadi figur publik, memamerkan kemewahan dan intrik yang berlebihan.

Panduan ini sendiri menambah panjang daftar tayangan-tayangan yang ditabukan oleh pemerintah Cina. Berikut adalah daftar tayangan yang dilarang di televisi Cina seperti yang disarikan oleh CNN:

Belahan dada perempuan
Pemerintah Cina sejak 2015 lalu telah melarang televisi lokal untuk menayangkan belahan dada perempuan. Televisi wajib menyensor gambar-gambar yang menampilkan belahan di antara payudara perempuan tersebut.

Larangan ini diberlakukan setelah sebuah drama berjudul "The Saga of Wu Zetian", yang bercerita tentang satu-satunya kaisar perempuan dalam sejarah Cina, memperoleh rating tinggi di negeri itu. Serial itu, yang banyak menampilkan perempuan berbusana mini, tiba-tiba dihentikan penayangannya pada Januari 2015 karena "alasan teknis."

Bintang Cilik
Cina juga melarang televisi menampilkan anak-anak dalam acara-acaranya. Larangan ini menyusul naiknya popularitas acara reality show "Baba Qunar?" di negeri itu.

Beijing beralasan bahwa anak-anak tidak seharusnya menjadi komoditas dalam tayangan televisi. Anak-anak seharusnya dibiarkan menikmati masa kanak-kanak mereka secara normal, menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar.

"Baba Qunar?" merupakan sebuah acara yang kegiatan sehari-hari dan petualangan para selebritis lelaki Cina dengan anak-anak mereka. Acara itu dihentikan penayangannya pada April tahun ini.

Rokok dan Miras
Sejak Maret lalu Pemerintah Cina telah melarang televisi menayangkan gambar orang sedang merokok dan minuman keras. Kebijakan ini diambil sesuai dengan arahah Presiden Xi Jinping yang meminta agar karya seni harus memiliki fungsi sosial.

Salah satu arahan yang dijadikan kebijakan adalah melarang televisi mempromosikan rokok, miras, perkelahian, dan perilaku tak sehat lainnya. Cina sendiri adalah negara memiliki jumlah perokok cukup besar. Sekitar 68 persen lelaki dewasa Cina merokok dan sekitar sejuta warga Cina meninggal akibat rokok pada 2010.

Homoseksualitas
Sejak tahun awal tahun ini Cina telah melarang televisi mempromosikan homoseksualitas, yang dianggap oleh pemerintah sebagai perilaku abnormal setara dengan inses, pelecehan seksual, dan konten-konten pornografi.

Akibat kebijakan ini, sebuah drama internet berjudul "Addiction" - yang berkisah tentang hubungan asmara antara remaja lelaki - berhenti ditayangkan sejak Februari.

Drama Korea
Pada Agustus kemarin dua acara yang melibatkan artis Korea Selatan di Cina dibatalkan tanpa alasan yang jelas. Satunya adalah acara temu fans Kim Woo-bin dan Suzy Bae - dua artis drama Korea - di Beijing dan yang lain adalah konser boyband EXO di Shanghai.

Larangan itu diduga berhubungan dengan sebuah dekrit yang dikeluarkan lembaga sensor Cina pada Juni lalu yang berisi pengetatan terhadap tayangan televisi asing, agar "untuk mendorong inovasi program-program dalam negeri".

Sementara pada Maret lalu Kementerian Keamanan Dalam Negeri Cina, melalui media sosial Weibo, memperingatkan warganya untuk tak berlebihan menonton drama Korea berjudul "Descendants of the Sun", yang telah ditonton lebih dari 440 juta kali di sebuah layanan video online lokal.

Sinetron Korea sepanjang 16 episode itu memang sangat digandrungi tidak saja di Cina, tetapi juga di Asia Tenggara. Di sebuah layanan video lokal Cina.

Adapun dalam peringatannya, kementerian itu mewanti-wanti bahwa sinetron Korea yang dibintangi Song Joong Ki itu bisa membuat para penggemarnya terlibat masalah hukum dan masalah rumah tangga.

Preview


Berita Terkait:


populerRelated Article