Community Week: Ponsel Eco-friendly, Demi Lingkungan atau Cari Cuan?
Ilustrasi boks ponsel yang kian ramping karena tak ada adaptor charger di dalamnya
Uzone.id - Produk elektronik seperti ponsel, laptop, TV, dan lain sebagainya saat ini masih bergantung pada pemakaian bahan dasar plastik. Smartphone misalnya, produk elektronik yang paling sering kita gunakan sekarang.
Menurut laporan dari Independent, jumlah smartphone saat ini jauh melampaui populasi manusia sekarang. Laporan ini diperkuat dengan kenyataan ada saja brand smartphone yang memperkenalkan 1 - 2 produk barunya ke pasaran setiap bulannya.Adapun smartphone yang beredar sekarang menggunakan material polikarbonat atau plastik pada komponen yang terpasang, seperti penampang belakang, bingkai bodi, dan sebagainya. Ini berlaku baik ponsel entry maupun kelas flagship.
Semakin seringnya produk baru yang keluar dan kecenderungan orang untuk membeli ponsel baru dan membuang smartphone yang lama, menciptakan masalah limbah elektronik global.
Dari sini, perusahaan teknologi seperti Apple mulai sadar dan berinisiatif menghilangkan adaptor charger dan headset dalam paket penjualan dengan alasan mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
Strategi ini dicontek Samsung, Realme, hingga Sony. Hilangnya 2 aksesori ini memang bikin boks ponsel zaman sekarang jadi lebih ramping, tapi pengguna ‘dipaksa’ membeli secara terpisah. Jadi, apa pengaruhnya terhadap lingkungan kalau begini ceritanya?
Simak obrolan kami bersama perwakilan komunitas ponsel Gadtorade yang membahas fenomena brand ponsel yang mendadak eco friendly saat ini.
Timestamp
00:00 Opening
00:52 Ngobras bersama mas doni
01:21 No adaptor
09:08 Tentang komunitas Gadtorade
14:14 Ngobras bersama kang lucky
15:37 Q and A bersama kang lucky
26:29 Kesimpulan & Closing