Curhat Masalah Cinta ke Teman, Bagus atau Justru Berbahaya untuk Hubunganmu?
"Pacarku kok belakangan ini ngeselin banget, ya? Dihubungi, susah. Ditemui, nggak mau. Ah, mending aku cerita aja deh sama si Y. Curhat gitu. Siapa tahu dapat solusi."
Hayooo, siapa yang di sini sering curhat alias mencurahkan isi hati ke teman ketika lagi ada masalah sama pacar?Kadang kita suka bingung ketika lagi ada masalah sama pacar gimana cara menyelesaikannya. Alhasil, kita berusaha menggali pikiran orang lain untuk melihat masalah itu dari sudut pandang yang berbeda. Pikiran orang lain yang kita gali adalah Mamah Dedeh.
"Mamaaah, curhat dong!"
Bukan, bukan.. Biasanya kita akan mendatangi sahabat terdekat. Lalu menceritakan masalah secara mendetail dari A sampai Z, ditambah bukti-bukti pendukung dan kelakuan pacar yang terkait di masa lalu yang terkait dengan masalah yang terjadi sekarang. Apakah curhat ke teman, sahabat, orang lain, tentang pacar sebenarnya baik atau justru bisa jadi bumerang untuk hubunganmu dengan si dia?
Jawabannya, tergantung. Tergantung bagaimana kamu menceritakannya. Sudah dapat dipastikan curhatanmu ke temanmu itu sifatnya sangat subjektif, sehingga orang yang kamu curhatin hanya melihat masalah itu dari satu sisi, yaitu sudut pandangmu. Ini kelemahannya. Teman yang kamu curhatin mungkin bakal ngasih solusi, tapi hanya berdasarkan apa yang ia dengar darimu. Padahal, pacarmu mungkin punya sudut pandang yang juga berbeda.
Sebelum memutuskan untuk curhat tentang masalah dalam hubungan pacaranmu, sebaiknya kamu mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu. Pertama, apakah kamu sudah mengajak pacarmu untuk mengobrol berdua, duduk baik-baik dan mencoba menyelesaikan masalah berdua saja? Kalau belum, lebih baik kamu ajak dulu pacarmu untuk ngobrol berdua. Biar bagaimanapun, ini adalah masalah kalian berdua. Melibatkan pihak lain dalam masalah ini bisa jadi membuatnya semakin runyam, apalagi kalau yang kamu curhatin tipenya provokator. Bisa gawat tuh.
Kedua, jika kamu sudah mencoba menyelesaikan dengan pacar tapi nggak menemukan titik tengah, kamu boleh curhat. Tapi pertimbangkan lagi mana hal-hal yang jika diceritakan, tidak akan membuat pacarmu merasa direndahkan atau disepelekan. Hargai privasinya. Bayangkan jika kamu yang sedang dijadikan bahan pembicaraan. Mana hal-hal yang ingin kamu ungkapkan, mana yang ingin kamu simpan?
Ketiga, jangan percaya sepenuhnya kepada saran yang diberikan atau solusi yang ditawarkan orang yang kamu curhatin. Sebab, dia hanya mendengar cerita dari satu pihak, dia tidak mengalami bagaimana rasanya ada di posisimu atau pacarmu, dan dia bukan pemeran utama dalam hubunganmu dan pacarmu. Bagaimanapun juga, kamu lebih tahu mana yang terbaik untuk hubungan kalian.
Jangan sampai curhatanmu balik menyerang ketika misalnya temanmu keceplosan bilang ke pacarmu bahwa kamu pernah curhat masalah xyz. Pastikan juga orang yang kamu curhati pandai menjaga rahasia. Kalau dia 'ember', bisa-bisa semua orang jadi tahu masalahmu. Dengarkan saran dari orang yang kamu curhati, tapi jangan jadikan itu satu-satunya dasar untuk memutuskan langkah selanjutnya. Kembali lagi, lebih baik bicarakan langsung dengan orang yang berkaitan, yaitu pacarmu. Selamat bernegosiasi.