Dampak Psikologis Gempa Lombok Memunculkan Desa-desa Hantu
Pasca gempa bumi berkekuatan 7 mengguncang pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat pada akhir pekan ini, lebih dari 130 gempa susulan menyebabkan beberapa desa berubah menjadi 'kota hantu'.
Dilansir situs resmi Perserikatan Bangsa-bangsa, un.org, juru bicara Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Matthew Cochrane, mengatakan bahwa "sekitar 80 persen dari bangunan telah rusak atau roboh," menimbulkan kerusakan parah yang dialami di Lombok Utara, dengan jumlah penduduk sebanyak 200.000 orang sejak gempa pertama mengguncang pada 29 Juli."Penyaluran bantuan dasar dan pembangunan tempat pengungsian menjadi kebutuhan utama ribuan orang yang terpaksa mengungsi," kata dia menambahkan bahwa tim IFRC tidak dapat mencapai desa-desa terpencil. "Kami belum bisa perkirakan seberapa besar dampak kerusakan."Akibat gempa ini, aliran listrik terputus di beberapa wilayah dan sebagian komunikasi mati. Tim penyelamat masih berjuang menembus ke daerah-daerah terpencil.Melihat dampak psikologis yang timbul akibat bencana, menurut Cochrane, tim melaporkan sejumlah 'desa dan kota hantu' akibat ditinggalkan warganya.
Foto: CNN Indonesia/Andry NovelinoGili Trawangan pasca-gempa Lombok, NTB.
|
Berita Terkait
- Turis Irlandia Sempat Mengira Gempa NTB sebagai Badai
- ASEAN Siap Kirim Bantuan Bagi Korban Gempa Lombok
- Taiwan Tawarkan Bantuan Bangun 100 Rumah Pasca Gempa Lombok
- Warga Korsel Peduli Bencana Lombok
Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.
Editors' Picks
Most Popular
Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini