icon-category Digilife

Dear Netizen, Ini Tips Google untuk Kenali Phishing, Catat Ya

  • 22 Jul 2020 WIB
Bagikan :

(Ilustrasi foto: Kevin Ku / Unsplash)

Uzone.id -- Di era digital seperti sekarang aktivitas berinternet memang kian meningkat, apalagi di masa pandemi yang menuntut banyak kegiatan secara virtual. Semakin sering aktif di dunia digital, tentu netizen dituntut untuk semakin mengerti tentang keamanan siber.

Dijelaskan oleh Aldrich Christopher selaku Trust & Safety Outreach and Education Google yang berbasis di Singapura, selama masa pandemi anak-anak hingga orang dewasa semakin sering menggunakan internet demi menunjang produktivitas.

Namun, soal keamanan dalam berinternet, Aldrich menyoroti budaya phishing yang seringkali abai di mata para netizen. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pengguna internet tidak mudah percaya dan menjadi korban dari pelaku phishing.

“Mungkin istilah phishing pun, ada yang sudah familiar, ada yang belum. Tindakan atau serangan siber ini seringkali terjadi dan menimpa pengguna internet di Indonesia. Biasanya pelaku mengirimkan phishing ke email, entah itu berisi hal-hal yang bikin penasaran atau menggiurkan. Tujuannya, agar kita percaya dan mengakses link mereka, padahal informasi pribadi kita mereka curi,” tutur Aldrich dalam kesempatan webinar pada Selasa (21/7).

Baca juga: Pandemi Bikin Anak Sering Online, Google Bikin Platform 'Tangkas Berinternet'

Aldrich kemudian membagikan tips agar netizen muda dapat mengenali aksi phishing yang berada di platform pribadi masing-masing, khususnya email.

Pertama, cek dulu isi email yang dikirimkan. Hal ini sangat penting agar kita bisa lebih teliti lagi dalam mentelaah email yang masuk.

“Apakah email itu terlihat profesional? Cek juga logo perusahaannya, apakah benar? Dan juga, jangan malas untuk mengecek ejaan kalimat di dalam pesan email tersebut. Ejaannya benar, tidak? Atau banyak typo dan tidak sesuai kaidah bahasa. Hal ini bisa menjadi indikator email scam yang berujng phishing,” kata Aldrich.

Kedua, cek URL-nya. Menurut Aldrich, sebelum asal mengklik tautan yang disertakan di dalam email tersebut, wajib hukumnya kita perhatikan URL alias link. Jika tidak menggunakan https, apalagi huruf yang diganti dengan angka, itu tandanya wajib waspada. Tidak perlu sampai mengklik, hapus langsung email tersebut.

Ketiga, ada pesan pop-up atau tidak? Dari penjelasan Aldrich, banyak serangan phishing akan mengandalkan pesan pop-up ketika pengguna terlanjur mengklik tautan.

Baca juga: Terkuak! Hacker Target 130 Akun Twitter, Ini Detailnya

“Jika ada pesan pop-up berisi spam, seperti imbauan perangkat kita kena virus dan lain sebagainya, itu besar kemungkinan adalah aksi phishing. Jadi hindari juga pesan pop-up begitu,” lanjutnya.

Keempat, perhatikan persyaratan atau isi konten. Dalam hal ini, Aldrich memberi contoh soal persyaratan dan ketentuan yang ada di dalam email, apakah sesuai dengan apa yang dibicarakan atau ditawarkan, atau isinya terlihat mencurigakan.

Kelima, menawarkan hal tidak masuk akal. Ini menjadi aspek yang sebetulnya mudah diidentifikasi.

“Banyak phishing melalui email itu berisi tawaran sesuatu yang tidak masuk akal, seperti kesempatan mendapatkan hadiah fantastis, hingga jumlah uang besar. Jika pernah mendapat email seperti ini secara tiba-tiba, jangan langsung percaya, dan kalau bisa hindari,” katanya.

Demi menyebarkan edukasi tentang phishing di dunia digital, Google membuat platform khusus berupa kuis yang interaktif dan dapat diakses oleh netizen melalui situs ini.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini