Home
/
Gadget

‘Demam’ AI Bikin Nvidia Jadi Perusahaan Termahal Sedunia

‘Demam’ AI Bikin Nvidia Jadi Perusahaan Termahal Sedunia

Vina Insyani19 June 2024
Bagikan :

Uzone.id – Persaingan raksasa teknologi semakin menarik nih. Sempat menggeser Microsoft pekan lalu, tahta Apple sebagai perusahaan paling berharga sedunia kini digeser oleh Nvidia.

Melansir BBC, Rabu, (19/08), Nvidia berhasil menjadi perusahaan paling berharga setelah harga sahamnya naik sebesar 3,5 persen dan mengalahkan dua perusahaan raksasa, Apple dan Microsoft. 

Per Selasa, (18/06), Nvidia memiliki saham seharga USD136 atau Rp2,2 juta per saham dengan total valuasi perusahaan sebesar USD3,34 triliun atau Rp54.630 triliun. Angka ini tercatat naik hampir 2 kali lipat dari awal tahun 2024 ini. Sementara Microsoft saat ini memiliki valuasi USD3,32 triliun atau Rp54.303 triliun dan valuasi Apple saat ini sebesar USD3,29 triliun atau Rp53.811 triliun.

Nvidia saat ini terus menjadi penguasa pasar, khususnya di sektor GPU data center. Tercatat tahun 2023 saja, Nvidia telah mengirim sebanyak 3,76 juta GPU data center, tumbuh lebih dari 1 juta unit dibandingkan 2022 lalu.

Dengan begini, menurut riset TechInsights, Nvidia berhasil mendominasi pasar GPU data center dengan pangsa pasar mencapai 98 persen. 

Pertumbuhan bisnis Nvidia juga didorong oleh demand pasar, saat ini banyak perusahaan membutuhkan chip komputer dari Nvidia untuk memproduksi perangkat lunak AI mereka. 

Sebut saja persaingan antara Microsoft, Google, Meta, dan Apple yang saat ini sedang berjuang menciptakan produk AI yang lebih unggul. Persaingan ini justru menguntungkan Nvidia, yang mendominasi sebagian besar pasar chip AI.

Melihat demand yang tinggi, banyak investor percaya bahwa pendapatan perusahaan dapat tumbuh lebih besar lagi, sehingga menyebabkan harga saham perusahaan semakin melambung tinggi.

Seorang analis Quilter Cheviot, Ben Barringer, meramal bahwa permintaan terhadap produk Nvidia tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. 

Di sisi lain, analis lainnya, Sandeep Gupta, berpendapat bahwa pangsa pasar Nvidia akan sulit untuk dipertahankan mengingat semakin banyaknya persaingan di luar sana serta mempertanyakan bagaimana pelanggan Nvidia akan menghasilkan uang dari AI mereka.

populerRelated Article