icon-category News

Demi Bertahan Hidup, Beruang Kutub Makan Bangkai Paus

  • 13 Oct 2018 WIB
Bagikan :

Salah satu hewan yang paling menderita akibat pemanasan global adalah beruang kutub. Beruang berwarna putih ini hidup di Kutub Utara dan sangat bergantung pada es. Seiring dengan fenomena pemanasan global dan mencairnya es di wilayah kutub, kehidupan beruang kutub pun jadi terancam.

Beruang kutub membutuhkan permukaan es yang keras untuk berburu makanan utama mereka, yakni anjing laut yang memiliki banyak lemak. Mencairnya es di kutub membuat beruang kesulitan menangkap mangsanya.

Tidak seperti sepupu mereka yang tinggal di wilayah lain di luar kutub, beruang kutub sangat pemilih. Beruang cokelat misalnya biasa memakan ikan salmon, tapi mereka juga bisa bertahan hidup dengan memakan buah beri dan serangga.

Sementara itu, beruang kutub hanya bisa bertahan dengan memakan anjing laut, paus beluga, atau paus narwhal karena mereka adalah sumber lemak yang membantu beruang kutub bertahan dari cuaca dingin.

Peneliti mempertanyakan bagaimana beruang kutub bisa bertahan hidup sementara es di kutub semakin banyak yang mencair sehingga berburu menjadi semakin sulit bagi mereka.

Jawabannya tertulis pada hasil sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Ecology and the Environment. Hasil riset yang ditulis oleh Kristin Laidre, ilmuwan beruang kutub dari University of Washington, bersama beberapa rekannya itu menunjukkan bahwa beruang kutub ternyata bertahan hidup dengan bergantung pada bangkai paus.

Paus yang sudah mati terkadang bangkainya akan terdampar di pesisir pantai di Kutub Utara dan bangkai inilah yang menjadi sumber protein serta lemak bagi beruang yang kelaparan.

"Paus besar memiliki cadangan besar lemak dan protein, sumber bahan organik terbesar di lautan," kata Laidre dilansir National Geographic.

Setengah atau lebih dari massa tubuh paus terdiri dari lemak dan daging. Seekor paus abu-abu dapat memberikan beruang nutrisi setara dengan 420 anjing laut bercincin. Nilai nutrisi dari seekor paus kepala busur yang mati setara dengan 1.300 anjing laut.

Apakah keberadaan bangkai paus ini merupakan berita baik bagi beruang kutub? Sepertinya tidak juga.

“Di beberapa wilayah, bangkai bisa muncul cukup sering dan keberadaannya mudah diperkirakan,” tutur Laidre. Namun di tempat-tempat lain, seperti Greenland yang memiliki pesisir pantai yang berbatu, sulit untuk menemukan bangkai paus. Belum lagi populasi paus juga terus menurun akibat perburuan yang dilakukan oleh manusia.

Karena itu, dengan tegas Laidre mengatakan hanya ada satu cara untuk menyelamatkan beruang kutub dari kepunahan.

"Jika Anda ingin beruang kutub tetap ada, maka es harus tetap ada,” ujarnya sembari mengingatkan bahwa hilangnya es sebenarnya terjadi akibat kegiatan manusia dan emisi bahan bakar fosil yang dihasilkan manusia.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini