Sponsored
Home
/
News

Di Mojokerto, Ada Kambing Kurban Terkena Penyakit Pink Eye

Di Mojokerto, Ada Kambing Kurban Terkena Penyakit Pink Eye
Preview
Tempo09 September 2016
Bagikan :


Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto menemukan hewan kurban yang terkena penyakit Pink Eye atau bermata merah muda.


“Dari pemeriksaan hewan kurban di beberapa lokasi penjualan, kami menemukan tiga kambing yang menderita penyakit pink eye,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto Bambang Harjito, Jum’at, 9 September 2016.

Pink Eye sering disebut juga penyakit bular mata, radang mata, katarak, atau kelabu mata yang sering terjadi pada kambing maupun domba. Penyakit ini sering timbul dengan tiba-tiba terutama pada hewan dalam keadaan lelah. Pink eye dapat disebabkan oleh mikroorganisme pathogen, benda asing, trauma, dan perubahan iklim. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya infeksi pink eye yaitu lalat, debu, kelembaban, musim, kepadatan hewan di dalam kandang, dan kualitas makanan. “Penyakit ini bisa menular ke hewan lain namun dagingnya tidak berbahaya jika dikonsumsi manusia,” ujar Bambang.

Meski begitu, ia meminta pada penjual atau peternak agar mengandangkan kambing atau domba yang sakit itu. “Kami minta agar tidak dijual dan dikandangkan dulu sampai sehat kembali.”

Lokasi yang disasar petugas di antaranya sejumlah lapak pedagang hewan kurban di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Salah satu pedagang yang kambingnya mengidap penyakit pink eye, Fauzin, mengaku kambing yang dijual sebelumnya sehat.

“Kambing-kambing ini kami bawa dari Jombang tadi malam dan kondisinya sehat, baru terlihat matanya merah ketika sampai disini,” kata Fauzin. Ia bersedia mengandangkan kambing-kambing sakit itu dan memisahkannya dari kambing lain agar tidak menular ke yang lain.

Pemeriksaan hewan kurban itu diharapkan bisa menjamin kesehatan dan keamanan hewan kurban yang akan dikonsumsi untuk kebutuhan Idul Adha. “Pemeriksaan ini untuk memastikan apakah hewan sehat dan aman dikonsumsi manusia,” ujarnya.

Hingga kini, petugas belum ditemukan penyakit berbahaya seperti antraks yang bisa menular ke manusia. “Pemeriksaan ini bagian dari kewaspadaan dini pada penyakit hewan menular seperti antraks yang bisa menular ke manusia.”

Fauzin mengatakan, harga kambing kurban tahun ini turun dibanding tahun lalu. Tahun lalu, harganya bervariasi mulai dari Rp1,8 juta-Rp3,3 juta per ekor. “Sekarang turun jadi Rp1,7 juta-Rp2,8 juta.”

ISHOMUDDIN

Berita Terkait:
populerRelated Article