icon-category Lifestyle

Dibully saat Hamil Muda seperti Shandy Aulia? Adakah Efeknya ke Janin?

  • 17 Sep 2019 WIB
Bagikan :

Belum lama ini nama aktris Shandy Aulia ramai jadi perbincangan warganet bahkan menjadi trending topik di twitter. Nama Shandy mencuat usai menjadi bintang tamu di acara talkshow salah satu televisi swasta dengan tema Polusi Ruang Publik. 

Sutradara John De Ranau yang jadi pembicara mengkritik pedas Shandy soal gaya berpakaiannya. Tidak hanya itu saja, beberapa kali di jagat sosial media instagram perempuan yang tengah hamil muda ini dibully, bahkan dengan kata-kata yang cukup kasar.

Foto kehamilan Shandy Aulia yang dihujat warganet. [Instagram]
Foto hamil Shandy Aulia yang dibully warganet. [Instagram]

Meski terlihat mampu menghadapi saat dibully, bagaimana kondisi Shandy Aulia yang merupakan seorang ibu hamil, berbahayakah dampak bully untuk sang janin?

Psikolog Tiga Generasi Putu Andani, M.Psi menyebutkan bullying bisa memicu stres pada ibu hamil dan itu dapat berbahaya karena akan berpengaruh pada janin.

"Stres bisa darimana aja, kondisi si ibu hamil sendiri kondisinya cepat stres jadi cepat tersinggung, jadi kalau misalnya ada komentar nggak enak jadi melipat gandakan si stres. Mungkin ketika nggak hamil denger itu biasa aja, tapi ketika hamil jadi lebih sensitif," ujar Putu dalam acara edukasi Danone 'Bicara Gizi-Menghadapi Kehamilan Risiko Tinggi' di Kuningan City, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019)

Psikolog Tiga Generasi Putu Andani, M.Psi dalam acara edukasi Danone 'Bicara Gizi-Menghadapi Kehamilan Risiko Tinggi' di Kuningan City, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019) (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Psikolog Tiga Generasi Putu Andani, M.Psi dalam acara edukasi Danone 'Bicara Gizi-Menghadapi Kehamilan Risiko Tinggi' di Kuningan City, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019) (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Saat stres menyerang, ibu hamil disebut Putu akan sulit untuk tidur, tidak nafsu makan, emosional berlebih dan parahnya janin akan merespon secara negatif, bahkan hingga janin lahir.

"Gejalanya macam-macam, kalau berlebihan, anaknya ketika lahir punya reaksi terhadap stres juga cukup negatif," tutur Putu

Beruntung respon negatif anak stres ini, dapat diperbaiki saat memasuki pola asuh yang dilakukan oleh ibu, untuk ditanamkan nilai-nilai positif melawan paparan respon negatif saat masih berada di kandungan.

"Karena stres kan di luar kendali, anak ini nanti setelah lahir akan masuk pengasuhan dari si ibu, yang akan membantu si anak untuk tumbuh lebih baik," ungkapnya.

Tidak hanya itu dalam mengelola stres, peran serta support sistem di sekitar ibu hamil juga sangat diperlukan. Seperti kepekaan suami untuk mengelola stres sang istri. 

"Lagi-lagi stres itu sangat sulit dihindari, ibu-ibu hamil aja mudah stres, salah satu yang dilakukan kelola diri, dan minta bantuan kepada orang terdekat, tidak perlu pikirkan anak seperti ya apa nantinya, itu nanti dulu, tidak usah dipikirkan dulu," tutupnya.

 

 

Berita Terkait:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini