Diduga Terlibat Kasus Kosmetik Ilegal, ke Mana Via Vallen?
Pedangdut Via Vallen dikabarkan menjadi salah satu selebritis yang dikaitkan dalam kasus produk kosmetik ilegal, DSC Beauty. Salah satu inisial VV yang dirilis Polda Jawa Timur, yang ikut mempromosikan produk tersebut diduga adalah Via Vallen.
Sayangnya, saat dimintai konfirmasi terkait masalah tersebut pihak pelantun 'Sayang' itu tidak menjawab panggilan telepon tim Suara.com.
Hingga Rabu (5/12/2018) siang, tim Suara.com masih mencoba menghubungi baik Via Vallen langsung maupun manajernya, Yanto tapi selalu ditolak.
Seperti diketahui, Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Ahmad Yusep Gunawan di Mapolda Jatim, di Surabaya, mengatakan setidaknya ada enam artis yakni VV, NR, MP, NK, DJB dan DK yang menjadi endorse produk kosmetik ilegal.
"Sebagian dari artis yang menjadi endorse ini adalah artis dangdut. Artis-artis ini tidak tahu kalau produk yang mereka endorse itu ilegal," ungkap Yusep pada Selasa (4/12/2018).
Dalam kasus ini, Polda Jatim mengamankan seorang tersangka berinisial KIL. Yusep menjelaskan, tersangka KIL memproduksi kosmetik dengan merek "DSC" (Derma Skin Care) Beauty.
Tersangka menggunakan bahan untuk campuran dari sejumlah merek terkenal pada produk kosmetik ilegal yang sudah dia jalankan selama dua tahun itu.
Merek terkenal antara lain, Marcks Beauty Powder, Mustika Ratu, Sabun Papaya, Vivo Lotion, Vasseline, Sriti dan lain-lain.
Yusep menuturkan, produk-produk tersebut kemudian dikemas ulang ke dalam tempat kosong dengan merek DSC Beauty.
Berita Terkait:
- Enam Artis dan Pedangdut Diduga Endorse Kosmetik Ilegal, Ini Daftar Namanya
- SID dan Via Vallen Akan Tampil Sepanggung di Konser Big Bang?
- Via Vallen Bongkar Kelakuan EO yang Kirim Bukti Pembayaran Palsu
- Via Vallen Jadi Bintang Tamu di Pernikahan Crazy Rich Surabayan?
- Duh, Via Vallen Dilempar Ponsel oleh Penonton
Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.
Editors' Picks
Most Popular
Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini