Digitalisasi berikan efek dahsyat ke pariwisata

Teknologi digital diyakini memiliki efek yang dahsyat menumbuhkan industri pariwisata nasional di masa depan.

“Di  pariwisata itu untuk pemasarannya, tidak bisa tidak harus mengandalkan digital. Digitalisasi tak  bisa ditolak. Ini sebuah keniscayaan karena sekarang untuk search-share di pariwisata sudah mengandalkan digital hingga 70%,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya kala ditemui di Kantornya, belum lama ini.

Diungkapkannya, saat ini gaya hidup berwisata sudah berubah berkat teknologi digital. Aktivitas Look-Booked-Payment (LBP) diselesaikan dalam satu platform. “Di negara yang pariwisatanya sudah maju seperti Perancis, itu aktivitas Search-Share sudah 75%, di Spanyol sudah 85%. Ini artinya pelanggan sudah berubah menjadi mobile, personal, dan interaktif. Konsumen berubah, kita harus berubah,” jelasnya.

Menurutnya, menjadikan media digital sebagai alat pemasaran lebih efektif 4 kali ketimbang media konvensional. “Di media digital terjadi konvergensi. LBP itu hanya ada di media digital, orang lihat, pengen beli, langsung payment. Karena itu sejak saya Menpar aktifitas promosi digeser lebih berat ke digital,” paparnya.

Lebih lanjut dikatakannya, jika dulu  komposisi promosi berat di media konvensional (70%) dan 30% di digital, maka sekarang bergeser menjadi 50:50 alias berimbang. 

“Kita promosi di paid media, own media, dan media sosial. Tiga media digital ini kita mainkan agar Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia membahana di jagat maya,” pungkasnya.(dn)