Dijual Miliaran Rupiah, Siapa sih yang Mau Beli TV Jumbo Samsung?
-
(Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)
Uzone.id -- Empat serangkai TV pintar QLED resolusi 8K terbaru dari Samsung diluncurkan di Indonesia. Semakin canggih teknologinya dan besar layarnya, maka harganya semakin meroket pula. Tapi, kalau di Indonesia, siapa sih yang mau beli TV harga mahal?Ubay Bayanudin selaku Senior Product Manager Samsung Electronic Indonesia mengakui kalau mungkin masih banyak anggapan bahwa perangkat TV itu ya sebatas TV aja. Benda kotak yang menghiasi ruang tamu, ruang keluarga, atau kamar yang bisa menyiarkan hiburan.
Tapi, menurutnya, semakin ke sini, tren TV gak kalah menarik dari ponsel pintar. Selain TV zaman now diberi embel-embel “TV pintar” karena dilengkapi oleh koneksi internet, asisten digital yang bisa berinteraksi dengan manusia, serta kemampuan kecerdasan buatan (AI), ukuran layar dan resolusi juga menjadi sorotan.
“Sejak tiga sampai empat tahun belakangan, TV layar 65 inci diminati banget, dan ketika kami perbesar ukuran layarnya, ternyata semakin tinggi minatnya. Pun begitu dengan teknologi dan resolusi yang ditawarkan. Orang sekarang gak cuma sekadar nonton, tapi juga tenggelam di dalam tayangan itu,” ujar Ubay saat dijumpai awak media di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (25/4).
Baca juga: Diboyong ke Indonesia, TV 8K Samsung Dijual Seharga Mobil
Ubay menyadari, kalau harga empat TV baru Samsung ini memang terbilang mahal. Ukuran paling jumbo, yakni 98 inci saja harganya mencapai Rp1,49 miliar. Sementara ukuran lain puluhan sampai ratusan juta rupiah.
Lantas, apa bisa laku di pasar Indonesia? Kemahalan kah?
Menurutnya, mahal atau gak itu relatif. Tapi yang jelas, keempat produk TV QLED 8K ini memang menyasar konsumen premium di Indonesia.
Ada pula dua karakteristik konsumen yang ingin disasar Samsung.
Pertama, konsumen yang secara ekonomi “gak terlalu kaya-kaya amat” tapi tech-savvy.
“Karakter tech-savvy itu adalah konsumen yang paling possible membeli produk seperti ini. Mungkin mereka secara finansial, bukan yang kaya banget, tapi selalu tertarik dan menyukai perkembangan teknologi. Mereka akan memperhatikan teknologinya, resolusi gambar, dan hal-hal teknis dari TV pintar ini,” sambung Ubay.
Kedua, konsumen yang doyan beli barang terbaru.
Karakteristik kedua ini sudah pasti umumnya memiliki kondisi finansial stabil, namun tipe yang memang selalu membeli barang terbaru, apalagi branded.
“Banyak sekali konsumen Indonesia yang seperti ini sebetulnya. Mereka punya cukup uang untuk dihabiskan membeli barang terbaru, entah memang mau dimanfaatkan teknologinya atau tidak, tapi mindset-nya adalah barang terbaru sudah pasti yang terbaik. Saya kira karakter ini yang kami sasar juga,” tutup Ubay.