icon-category Gadget

Ditekan AS, Huawei Malah Kapalkan 240 Juta Smartphone di 2019

  • 17 Jan 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - 2019 disebut sebagai tahun yang sulit bagi Huawei karena mendapatkan tekanan dan larangan kerja sama dengan perusahaan Amerika. Namun apa yang terjadi, pendapatan mereka justru meningkat walau sedikit, bahkan ratusan juta smartphone Huawei ada di seluruh dunia.

Dalam laporan berbahasa China yang dipublikasi di laman sohu.com, yang kemudian ditranslasikan dan dikutip oleh Android Central, jumlah pengapalan smartphone Huawei di 2019 mencapai 240 juta unit di seluruh dunia. Bahkan penjualan Mate dan P series meningkat 50 persen dari tahun ke tahun.

Android Central sendiri mengaku tidak heran dengan pertumbuhan smartphone Huawei Mate dan P series. Pasalnya, tim reviewer di laman itu menyebutnya sebagai ‘ponsel terbaik yang pernah saya gunakan’ untuk P30 Pro. Sedangkan untuk Mate 30, reviewnya juga cukup positif dan disebut ‘Ponsel terbaik tapi tak bisa kamu beli’ karena tak ada aplikasi Google di dalamnya.

Baca juga: Facebook Batal Sisipkan Iklan di WhatsApp

Yang mengejutkan, dari laporan tersebut, meski tak memiliki akses ke aplikasi Google, Huawei masih mampu melanjutkan eksistensi mereka di dunia dengan mengapalkan jutaan unit Mate dan P.

Yang lebih menariknya lagi, untuk urusan smartphone 5G, jumlah unit yang dikapalkan masih jauh lebih banyak ketimbang milik Samsung. Jika Samsung mengapalkan 6,7 juta unit smartphone 5G, Huawei mencapai 6,9 juta unit.

Selain pertumbuhan positif dari penjualan smartphone, laporan tersebut juga menyebut jika hasil positif didapatkan dari penjualan wearable Huawei. Misalnya, Huawei Watch 2 yang diklaim telah didistribusikan sebanyak dua juta unit dalam kurun tiga tahun, sementara Huawei FreeBuds 3 mencapai satu juta unit dalam bulan pertamanya.

Petinggi Huawei Xu Zhijun memprediksi jika Huawei masih akan mengalami pertumbuhan terkait revenue penjualan. Peningkatannya sebesar 18 persen pada 2020, kemungkinan menjadi sekitar US$123 miliar.

Optimisme ini dipicu juga dengan adanya rencana Huawei untuk mengembangkan platform aplikasi mandiri HMS untuk menggantikan akses ke aplikasi dan server Google.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini