Diterpa Tech Winter, 10 Startup Ini Kantongi Pendanaan Terbanyak di 2022
Ilustrasi: Annie Spratt/Unsplash
Uzone.id – Jika kita kilas balik ke 2022, sektor teknologi memang naik-turun. Ekosistem startup di Indonesia –bahkan global– ikut goyang dan menyebabkan fenomena tech winter, termasuk PHK sana-sini. Lantas, bagaimana nasib transaksi pendanaan dan siapa saja yang tetap tumbuh?
Mengacu pada data yang dirilis DailySocial, di periode Q4 2022 startup Indonesia membukukan 52 transaksi pendanaan dengan nilai lebih dari USD580 juta, atau lebih dari Rp9 triliun.Jika diakumulasi, mengacu pada 260 transaksi pendanaan yang diumumkan ke publik, total perolehan pendanaan startup Indonesia selama 2022 adalah USD4,2 miliar atau setara Rp65,5 triliun.
Baca juga: Cara Indigo biar Startup di Indonesia Gak Dominan di Pulau Jawa
Nyatanya, angka tersebut mengalami penurunan 36 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2021, total pendanaan terhadap startup Indonesia berada di angka USD6,6 miliar atau sekitar Rp103 triliun.
Melihat tren yang terjadi selama 2022, berikut sektor yang mengalami pendanaan terbanyak, alias menjadi favorit para investor:
- Fintech: 27 transaksi (total pendanaan USD1,7 miliar, atau sekitar Rp26,5 triliun)
- SaaS: 19 transaksi
- Agritech: 17 transaksi
- Food tech: 15 transaksi
- Logistik: 14 transaksi
Tak hanya itu, DailySocial juga mencatat daftar startup-startup yang mengantongi pendanaan terbanyak:
- DANA: USD450 juta (Rp7,023 triliun)
- Akulaku: USD310 juta (Rp4,8 triliun)
- Traveloka: USD300 juta (Rp4,6 triliun)
- Xendit: USD300 juta (Rp4,6 triliun)
- Modalku: USD144 juta (Rp2,2 triliun)
- Kredivo: USD140 juta (Rp2,18 triliun)
- Moladin: USD137 juta (Rp2,13 triliun)
- Sayurbox: USD120 juta (Rp1,8 triliun)
- PINTU: USD113 juta (Rp1,76 triliun)
- Fazz: USD100 juta (Rp1,56 triliun)
Pendanaan yang diraih DANA memang terbilang impresif. Meski 2022 dinilai sangat berat untuk ekosistem startup Indonesia, DANA justru meraih gelar unicorn pada September lalu.
Merujuk pada laporan CB Insights 'The Complete List of Unicorn Companies', valuasi DANA berada di angka USD16,9 triliun per September 2022 setelah menerima investasi dari Lazada dan Sinar Mas.
2023, apa yang harus dilakukan?
Sejatinya startup-startup yang sudah berdiri dan menjalankan bisnisnya pasti sudah melakukan problem-solving fit yang diikuti dengan product-market fit. Namun, menurut Manager Indigo Integration & Community Engagement, Ragil Widiharso, startup lokal jangan cuma berhenti stuck di growth (pertumbuhan) saja.
Pada kesempatan Uzone Talks, Kamis (5/1), Ragil menekankan bahwa investor sebenarnya tidak ‘kabur’ selama masa tech winter. Mereka tetap tertarik memberikan kucuran dana, asal startup tersebut sudah memiliki rencana bisnis menuju profitabilitas.
“Growth memang penting, investor suka. Tapi, hari gini, startup harusnya jangan cuma memikirkan growth. Semua pada akhirnya all about business, jadi tetap harus memiliki grand plan soal profitabilitas. Hal inilah yang akan menjual startup itu di depan para investor,” ungkap Ragil di podcast Uzone Talks.
Menurutnya, di 2023 ini para startup yang akan berjuang mencari pendanaan baru, harus paralel memikirkan pertumbuhan dan juga aspek profitabilitas dari perusahaannya.
“Jika belajar dari 2022, tahun ini [2023] sudah pasti mengarah ke sana. Jangan terlalu fokus pada penggunaan dana demi promo besar-besaran untuk mencapai pertumbuhan user, tapi tidak memiliki strategi tentang bagaimana perusahaan meraup profit,” tutup Ragil.