DKI Jakarta Akan 'Merger' Gojek dan Grab dalam Super Apps

Ilustrasi (Foto: Riffat / Unsplash)

Uzone.id - Apa yang terjadi kalau dua raksasa aplikasi Grab dan Gojek merger? Bisa saja mereka memonopoli pasar karena tidak ada perusahaan lain yang sanggup bersaing dengan mereka. Bakal jadi mahal atau bahkan malah lebih murah ya?

Tapi tenang saja, itu belum terjadi dalam waktu dekat ini. Ada nih ide dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang ingin menggabungkan Grab dan Gojek dalam super apps.

Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo berbicara lewat tayangan streaming pada Kamis (5/8/2020) bahwa Jakarta akan mendudukkan posisi angkutan daring di dalam rencana pengembangan ke depan.   

"Istilahnya, kami akan membuat super apps, di dalamnya akan ada Grab dan Gojek dari sisi angkutan online roda dua dan empat," ujar Syafrin.

BACA JUGA: Facebook Mulai Berani, Pertama Kalinya Hapus Postingan Sesat Trump

Dia lalu menjelaskan, super apps ini bukan berarti menggantikan pemesanan Gojek dan Grab. Nantinya, super apss berfungsi sebagai alat pembanding semua moda transportasi, termasuk online dan konvensional.

Bicara penggunaan angkutan umum, kata Syafrin, transporatsi online menjadi penting peranannya. "Oleh sebab itu dari perspektif Dishub saat ini kami mencoba mendorong terintegrasinya seluruh layanan angkutan umum massal."

Super apps juga nantinya punya fungsi bisa dipakai untuk menghitung pengeluaran masyarakat setiap perjalanan menggunakan transportasi sehingga konsumen bisa dengan mudah cek tarif.

Dengan melihat super apps, masyarakat bisa membandingkan biaya yang dikeluarkan jika memakai angkutan umum atau pakai kendaraan pribadi.

"Kalau angkutan umum, termasuk angkutan daring, berapa yang harus dikeluarkan," ungkap Syafrin lalu mengatakan masyarakat nantinya bisa memiliki rencana yang baik mengatur keuangan harian dengan memakai super apps.

DKI jakarta saat ini sudah memiliki jaringan transportasi yang terintegrasi, termasuk MRT, Transjakarta dan Jak Lingko di dalamnya.