Home
/
Digilife

Drama Baru Elon Musk: Blokir Jurnalis, Belagak Siap Mundur dari Twitter

Drama Baru Elon Musk: Blokir Jurnalis, Belagak Siap Mundur dari Twitter

Foto: Akun Twitter Elon Musk

Vina Insyani19 December 2022
Bagikan :

Uzone.id - Memang ada-ada saja tingkah orang kaya yang satu ini, menjelang pergantian tahun, Elon Musk kembali membuat huru-hara di platform yang baru ia beli, Twitter. 

Tingkahnya ini bikin warganet misuh-misuh, bahkan pejabat dunia juga sempat mengecam kelakuan Elon Musk di Twitter akhir-akhir ini.

Sebut saja pemblokiran akun jurnalis, penghapusan fitur Spaces gara-gara ia marah, dan yang paling baru dihilangkannya “Twitter from Android/iPhone/Web” serta penentuan nasib dirinya lewat fitur polling.

Selebihnya, mari kita bahas satu persatu kelakuan Elon Musk yang bikin warganet geleng-geleng kepala.

Yang pertama, pemblokiran akun jurnalis.

Beberapa hari lalu, Elon Musk sempat ribut dengan beberapa akun jurnalis di Twitter. Pasalnya, ia memblokir sejumlah akun jurnalis AS seperti jurnalis Washington Post, CNN, The New York Times serta beberapa jurnalis lainnya. 

Asal perkara ini ternyata karena Musk menganggap para jurnalis tersebut sudah keterlaluan dalam mengkritik dirinya, ia mengatakan kalau dirinya telah di-doxxing oleh jurnalis-jurnalis tersebut.

Baca juga: Argentina Juara Piala Dunia 2022, Bos Apple dkk Ucapkan Selamat

Hal ini disampaikan olehnya dalam sebuah cuitan, “mereka memposting lokasi real-time saya yang sebenarnya. Pada dasarnya, ini adalah koordinat pembunuhan yang jelas-jelas melanggaran kebijakan Twitter.”

“Mengkritik saya tak masalah, tapi men-doxxing lokasi real-time saya dan membahayakan keluarga merupakan sebuah masalah,” tambahnya.

Hal ini mengundang kecaman komisaris PBB untuk HAM, Volker Turk, dimana ia mengatakan kalau Musk harus berkomitmen untuk membuat keputusan berdasarkan kebijakan yang tak tersedia untuk umum yang menghormati hak, termasuk kebebasan berbicara.

Walaupun sempat diblokir, Musk kemudian memulihkan kembali akun-akun tersebut.

Kedua, menghapus fitur Spaces.

Masih berhubungan dengan akun-akun jurnalis yang disuspend oleh Elon Musk, ternyata Elon Musk sempat menghilangkan fitur Spaces setelah ia join salah satu Spaces para jurnalis pada 16 Desember 2022 lalu.

Elon Musk masuk ke obrolan ini setelah ia dipanggil oleh jurnalis Drew Harrell yang ia blokir. Selanjutnya, ia dicecar berbagai kritikan oleh para jurnalis ini yang mengakibatkan keseluruhan fitur Twitter Spaces dinonaktifkan beberapa waktu.

Musk menonaktifkan fitur ini kurang lebih satu hari, dan pada tanggal 17 Desember 2022 ia kembali mengaktifkan fitur Spaces untuk semua pengguna.

Ketiga, menghilangnya "Twitter for Android", "Twitter for iPhone", dkk.

Musk juga menghilangkan salah tampilan di Twitter, yaitu asal perangkat yang digunakan pengguna untuk membuat tweet. Label ‘Twitter for Android’, ‘Twitter for iPhone’ dan ‘Twitter for Web’ sudah dihilangkan oleh Elon Musk.

Disaat pengguna kecewa berat karena tak bisa flexing perangkat lewat label ini, Elon Musk justru berjaya dengan keputusannya yang satu ini.

Ia langsung nge-tweet, “Hallelujah!” sambil men-quote salah satu cuitan yang mengumumkan kalau Twitter sudah benar-benar menghilangkan label ini.

Keempat, memblokir link dan akun saingan Twitter, Mastodon.

Entah merasa terancam atau tersaingi, Elon Musk membuat kebijakan baru yang mana pengguna kini dilarang untuk membagikan link atau akun yang mempromosikan media sosial saingan Twitter, yaitu Mastodon.

Dilansir dari The Verge, Senin, (19/12), cuitan yang berisi link yang menuju server Mastodon akan dilaporkan sebagai ‘Potensi Berbahaya’.

Kelima, lakukan poling apakah Musk harus mundur atau tidak dari Twitter.

Hari ini, Senin, (19/12), Elon Musk melakukan polling di akunnya mengenai masa depannya di Twitter. 

Ia membuat polling kepada penggunanya untuk menentukan apakah ia harus mundur dari Twitter atau tidak.

Apakah saya harus mundur sebagai bos Twitter? Saya akan mematuhi hasil polling ini,” tulis Elon Musk dalam cuitannya.

Dari pantauan Uzone.id, Senin siang, (19/12), polling ini sudah di-vote oleh kurang lebih 12 juta voters dengan persentase 56 persen setuju dan 43 persen tidak setuju.

Sementara itu, polling ini bisa saja berubah karena masih akan berlaku kira-kira sampai pukul 18.00 WIB nanti.

populerRelated Article