icon-category Entertainment

Dua Aturan Nirina Zubir untuk Anak

  • 23 Apr 2016 WIB
Bagikan :
alt-img | April 23, 2016 6:45 am

Aktris Nirina Raudatul Jannah atau yang lebih populer dengan sapaan Nirina Zubir mengatakan memiliki aturan khusus untuk kedua buah hatinya, Zivara Ruciragati Sharief dan Elzo Jaydo Anvaya. Dua aturan itu menyangkut  soal makanan dan permainan untuk kedua anaknya.

“Yang pertama, makan junk food (makanan cepat saji) hanya boleh pada akhir pekan,” ujar wanita kelahiran Tananarive, Madagaskar, 12 Maret 1990 saat ditemui di Jakarta kemarin. Dia akan memberikan makanan cepat saji itu biasanya hanya seminggu sekali saja. “Kalau tidak Sabtu, ya Minggu.”

Soal makanan, Nirina memang lebih suka bila anaknya mengkonsumsi makanan yang dimasak sendiri. Isteri dari gitaris grup band Cokelat, Ernest Ferdian Sjarif, ini memiliki waktu memasak bersama anak-anaknya setiap akhir pekan. Jebolan MTV VJ Hunt ini mengatakan, bahkan sejak putrinya berumur tiga tahun sudah diajari memasak.

“Setiap akhir pekan dan kalau anak sedang tidak ada tugas, biasanya kami memasak bersama, entah itu pancake atau apa,” kata dia.

Selain itu, Nirina juga mengharuskan anaknya makan makanan Indonesia, seperti bakso, ketoprak, dan soto mi, tentunya hasil buatan sendiri. Saking terbiasanya dengan masakan Indonesia, Nirina berujar, perut putranya wajib masuk nasi setiap kali makan. “Anak saya yang laki-laki Indoesia banget, harus ada nasi sama kuah biar bisa makan,” katanya.

Bukan cuma itu, aturan ketat dari Nirina untuk kedua buah hatinya adalah soal pemakaian bumbu penyedap. Setiap kali masak, Nirina hanya memakai sedikit sekali bumbu penyedap dan anak-anaknya sudah terbiasa dengan masakan minim bumbu tersebut. “Makanya kalau kami sedang makan di luar, anak saya suka bilang, ‘mami, saya nggak suka, asin,’ katanya menirukan ucapan anaknya.

Selain soal makanan, Nirini juga menerapkan aturan yang ketat dalam penggunaan gadget. Pemeran tokoh Gwen dalam film 30 Hari Mencari Cinta ini juga menggunakan akhir pekan sebagai ‘hari kebebasan’ bagi buah hatinya untuk bermain gadget. Meski memberi kebebasan, namun ia tetap memberi batasan.

“Hanya dua jam. Kalau malamnya mau main lagi, ya ditambah satu jam,” ucapnya sembari tertawa.

Nirina menerapkan aturan yang ketat ini karena dia tak mau anaknya terkena dampak buruk gadget, yaitu kecanduan. Ia mengilustrasikan, tak jarang ditemui bila sekawanan orang tengah berkumpul di meja makan, masing-masing pasti sibuk dengan gadget. Ini bisa berdampak kepada hubungan dengan orang tua dan teman menjadi kurang baik.

Meski memberi aturan ketat, ia tak mau mengasingkan anaknya dari teknologi. Biar bagaimana pun, anaknya juga harus mengenal teknologi informasi. “Tapi tetap dibatasi,” ujarnya.

BAGUS PRASETIYO

Berita Terkait:

 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini