Dua Karyawan Twitter Diduga Jadi Mata-mata Arab Saudi
-
Ilustrasi Twitter (Austin Distel / Unsplash)
Uzone.id - Masih hangat kasus tewasnya jurnalis dan kolumnis Jamal Kashoggi yang tewas di siksa di dalam kantor konsulat Arab saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2017.Kashoggi memang diincar oleh kerajaan Arab Saudi karena kritikan tajamnya terhadap Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Rupanya Arab Saudi lagi gencar mencari musuh-musuhnya dengan mencari tahu lebih banyak informasi lewat Twitter.
Hal itu terungkap setelah dua mantan karyawan Twitter dituduh telah memata-matai akun pribadi yang kerap mengkritik pemerintah Arab Saudi.
Baca juga: Viral Video Polisi Diduga Jebak Pemuda dengan Narkoba
Laporan yang dibuka oleh pengadilan distrik Amerika Serikat di San Fransisco pada Rabu (6/11/2019) merinci upaya terkoordinasi yang dilakukan pejabat Saudi untuk merekrut karyawan di perusahaan raksasa media sosial dalam mencari data pribadi dari ribuan akun Twitter.
Salah satu mantan karyawan Twitter, Ahmad Abouammo, yang juga warga AS, ditangkap pada hari Selasa dengan tuduhan memata-matai dan memalsukan faktur dalam upaya menghalangi penyelidikan FBI, seperti dilaporkan The Guardian.
Mantan karyawan lainnya, seorang warga negara Saudi bernama Ali Alzabarah, telah dituduh mengakses informasi pribadi lebih dari 6.000 akun Twitter pada 2015 atas nama Arab Saudi.
Alzabarah mengakses akun sejumlah kritikus pemerintah terkemuka, termasuk Omar Abdulaziz, seorang jurnalis dengan lebih dari 1 juta follower. Dia juga dekat dengan kolumnis Washington Post.
Departemen Kehakiman AS juga menuduh bahwa karyawan, yang pekerjaannya tidak memerlukan akses ke informasi pribadi pengguna Twitter, diberi bayaran dengan arloji karya desainer dan puluhan ribu dolar AS ditransfer lewat rekening bank rahasia.
Baca juga: Penjelasan Ilmiah Septic Tank Meledak Hingga Tewaskan Supir Truk Tinja
Alzabarah diduga telah mengakui kepada pengacaranya kalau dirinya sudah mengakses data pengguna dan mengatakan alasan dia melakukan itu karena penasaran. Statusnya sekarang cuti administratif. Laptop miliknya disita dan dia dikawal keluar dari kantor.
Keesokan harinya, Alzabarah terbang ke Arab Saudi bersama istri dan putrinya dan belum kembali ke Amerika Serikat, kata para penyelidik.
Surat perintah penangkapannya dikeluarkan sebagai bagian dari pengaduan. Dalam sebuah pernyataan, Twitter mengucapkan terima kasih kepada FBI dan Departemen Kehakiman AS karena mendukung penyelidikan.
"Kami menyadari panjangnya aktor jahat akan mencoba dan merusak layanan kami," kata Twitter.
"Kami memahami risiko luar biasa yang dihadapi oleh banyak orang yang menggunakan Twitter untuk berbagi perspektif mereka dengan dunia dan membuat mereka yang berkuasa agar bertanggung jawab."
VIDEO Nyobain Skuter GrabWheels