icon-category Digilife

Dua Tahun Hadir di Indonesia, Gimana TikTok Dapat Untung?

  • 20 Dec 2019 WIB
Bagikan :

Pertemuan media tentang #TikTokYearEnd2019 di Jakarta Selatan, Kamis (19/12). (Foto: Uzone.id/Birgitta Ajeng)

Uzone.id - Kehadiran TikTok di Indonesia masih terbilang baru, yaitu sekitar dua tahun. Jangan tanya soal jumlah kreator konten atau pengguna di Tanah Air, sebab TikTok enggan mengungkapnya.

Hanya saja, untuk mengembangkan bisnisnya, TikTok sudah memasukkan iklan di aplikasinya.

"Advertising itu, iklan itu munculnya di "For You" feed, jadi kalau kita masuk ke halaman akunnya Barry Kusuma misalnya, mau ditonton 800 videonya sampai habis gak ada iklannya. Jadi iklannya itu hanya di home page," ujar Angga Anugrah Putra, Head of User and Content Operations TikTok, Indonesia.

Baca juga: TikTok Indonesia Tepis Tuduhan Pencurian Data Pengguna

Lebih lanjut, ia menegaskan monetisasi sudah menjadi bagian dari TikTok. Hanya saja, Angga menekankan tidak ada sistem berbagi pendapatan dengan kreator konten.

"Yang pengen aku clear-in itu TikTok gak berbagi revenue sama content creator-nya," ungkap Angga.

Meski demikian, kreator konten tetap bisa memonetisasi dari akunnya ke pihak pengiklan. Maksudnya, pihak pengiklan bisa dengan bebas bekerja sama dengan kreator alias endorsement.

Baca juga: Apa yang Paling Viral di TikTok Sepanjang 2019?

"Dia (kreator) mungkin tidak bisa me-monetize langsung dari platform-nya. Tapi dia bisa monetize akunnya itu dari brand. jadi sebenernya teman-teman advertising agency segala macam bisa freely our Tiktokers,” kata Angga.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, “Sudah jalan endorsement sudah melibatkan e-commerce dan content creator TikTok.”

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini