Sponsored
Home
/
Digilife

DuneQuixote, Malware Baru Serang Sistem Pemerintah di Seluruh Dunia

DuneQuixote, Malware Baru Serang Sistem Pemerintah di Seluruh Dunia
Preview
Vina Insyani25 April 2024
Bagikan :

Uzone.id – Malware terus berkembang setiap saat, bahkan selalu ada ‘inovasi’ baru dalam perangkat lunak berbahaya ini. Terbaru, Kaspersky menemukan adanya malware baru yang menyerang sistem pemerintah di berbagai belahan dunia.

Yap, malware ini bernama DuneQuixote. Diketahui, malware berbahaya ini pertama kali diketahui saat menargetkan entitas pemerintah di wilayah Timur Tengah. 

Investigasi lebih lanjut menunjukkan lebih dari 30 sampel malware dropper secara aktif digunakan dalam serangan siber ini dan memperluas jangkauannya ke Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara. 

DuneQuixote sendiri merupakan rangkaian malware yang bisa menghindari deteksi alat siber dengan tujuan akhir melakukan spionase di dunia maya.

Dalam kinerjanya, penyerang secara diam-diam akan memata-matai target dan mengambil data sensitif menggunakan serangkaian alat canggih yang dirancang untuk memantau dan bertahan lama. 

Pada awalnya, malware ini menyamar sebagai file penginstal bernama Total Commander. Di dalam malware dropper ini, tertanam string yang bertujuan untuk mengubah tanda tangan setiap sampel, sehingga pendeteksian menjadi lebih sulit.

Isi dari malware dropper ini adalah kode berbahaya yang dirancang untuk mengunduh muatan tambahan dengan tujuan untuk memberikan akses kepada hacker untuk masuk ke perangkat dan sistem korban. 

“Variasi malware ini menunjukkan kemampuan adaptasi dan kecerdikan para pelaku ancaman di balik kampanye ini. Saat ini, kami telah menemukan dua implan serupa, namun kami sangat mencurigai adanya implan tambahan,” kata Sergey Lozhkin, peneliti keamanan utama Global Research and Analysis Team Kaspersky.

Sebelumnya, serangan spionase siber terjadi pada bulan Februari 2024 menargetkan pemerintah di wilayah Timur Tengah, namun pelakunya belum diketahui.

Sebelum itu, malware serupa juga ditemukan di beberapa lokasi seperti Korea Selatan, Luksemburg, Jepang, Kanada, Belanda, dan Amerika Serikat pada akhir 2023 lalu.

Untuk menghindari serangan siber yang menargetkan sistem pemerintahan, alangkah baiknya setiap organisasi meningkatkan keterampilan tim keamanan siber untuk mengatasi ancaman terbaru termasuk melakukan pelatihan keamanan dan keterampilan praktis kepada tim dan karyawan.

populerRelated Article