Home
/
Headline

Electric Holiday: Liburan Nataru Pakai BYD M6, Nyaman, Irit, Kencang!

Electric Holiday: Liburan Nataru Pakai BYD M6, Nyaman, Irit, Kencang!

Bagja Pratama03 January 2025
Bagikan :

Uzone.id - Libur Nataru dijadikan momen awak redaksi Uzone.id untuk menjawab semua keraguan soal apakah bisa liburan pakai mobil listrik? Event Electric Holiday pun memberikan semua jawaban tersebut.

Ada empat mobil listrik yang disediakan, BYD M6, Hyundai Kona Electric, Wuling Cloud EV dan Chery Omoda E5. Kami memilih BYD M6, karena rasa penasaran sebagai pendatang baru dan satu-satunya MPV listrik di Tanah Air.

Seperti kita tau, liburan di Indonesia secara kultural masih mengedepankan sebuah mobil yang bisa muat banyak seperti halnya BYD M6. 



Namun kali ini sama sekali gak perlu mampir ke SPBU dan tidak meminum setetes pun bensin. Tapi apa memang bisa liburan pakai BYD M6? Seribet apa saat diperjalanan? Baca terus ulasannya!

Performa dan Handling

Kami mulai dengan performa dan handlingnya. Di atas kertas, spesifikasi BYD M6 secara performa jauh di atas rata-rata sebuah MPV. Apalagi kalau dibandingkan dengan MPV bermesin bakar konvensional.

Mobil berkapasitas 7 penumpang ini dibekali motor listrik yang sanggup menghasilkan daya 201 hp dan torsinya 310 Nm. Bayangkan, mau mengangkut penumpang full pun, rasanya tidak akan ada masalah soal performa.

Bahkan, saking berlebihannya tenaga yang disalurkan, kami lebih seringnya menggunakan mode ECO agar lebih efisien dan mobil jadi tidak terlalu agresif. Maklum, mobil keluarga tidak perlu pecicilan di jalan.

Namun kalau kondisi jalan memungkinkan, mengajak mobil ini berlari sampai kecepatan 150 km per jam sangat mudah sekali diraih dan mobil terasa terus mengisi tenaganya dari bawah sampai atas.

Performa yang di atas rata-rata tersebut pun dipadu dengan handling yang lumayan fun to drive untuk sebuah MPV. 

Preview

Bantingan suspensinya empuk dan nyaman, tapi tidak limbung dan membuat mobil jadi terlalu banyak mengayun. Rasanya memang seperti suspensi mahal khas sedan.

Jalan rusak dan bergelombang, hampir tidak terasa dan mobil seolah sedang berjalan di atas permukaan air. Apalagi ditambah dengan profil ban yang cenderung tebal sehingga menambah kenyamanan di kabin.

Feedback setir cukup lumayan, meski harus di seting ke mode Sport agar tidak terlalu ringan dan hambar. Sementara feeling pengereman, lebih baik pakai mode Comfort agar tidak terlalu sensitif seperti mode Sport.

Daya Tahan Baterai dan Konsumsi Energi

Keunggulan lain BYD M6 ketika dipakai untuk liburan adalah daya tahan baterai dan konsumsi energinya. Mobil ini dibekali baterai sebesar 71,8 kWh, yang sanggup melajukan mobil sampai dengan jarak 530 km. 

Mengetahui hal ini saja, kami jadi merasa peace of mind.

Preview

Asiknya lagi, baterai tersebut sudah mendukung pengecasan DC fast charging. Sehingga ketika kami mengisi ulang baterai pada kondisi 50 persen sampai full, hanya btuh waktu kurang dari 30 menit dengan menggunakan DC fast charging 200 kw di SPKLU PLN.

Kami berkendara dari Depok ke Bandung dengan kondisi baterai full dan hanya menghabiskan daya sebanyak 30 persen ketika sudah menempuh jarak sekitar 160 km.

Preview

Di MID tertera konsumsi listrik rata-ratanya sekitar 13 kWh per 100 km, artinya dengan 1 kwh bisa menjalankan mobil ini sejauh 7,6 km.

Kalau dirupiahkan, untuk menempuh jarak sejauh 160 km alias rute Depok ke Bandung, dengan harga satuan kWh di SPKLU PLN Rp2.466 hanya butuh Rp51.915 saja. 

Sangat efisien sekali! Bahkan kami membuktikan, pakai mobil listrik dari Depok ke Bandung saat ini, lebih murah biaya listriknya ketimbang biaya tol yang mencapai hampir Rp147 ribu sekali jalan.

Kenyamanan Kabin

Sudah performanya oke, jarak tempuh baterai jauh dan konsumsi energinya efisien, lalu bagaimana dengan kenyamanan kabinnya?

Kalau bicara interior, secara kualitas memang masih banyak yang perlu ditingkatkan, baik dari material dasbor yang kebanyakan plastik, sampai material dan kontur joknya. Namun, kami masih mewajarkan karena mobil ini masuk kelas low.

Preview

Tapi dengan dimensi panjang: 4.710 mm, lebar: 1.810 mm dan tinggi: 1.690 mm, membuat BYD M6 leluasa mengangkut 7 penumpang dan sedikit barang. Kalau butuh bagasi tambahan, bisa melipat jok baris ketiga dan mengurangi jumlah penumpang.

Ruang kaki dan kepala di kursi baris pertama dan kedua sangat lapang, meski agak sedikit terbatas di kursi baris ketiga.

Sebagai pengemudi, kami merasakan posisi duduk yang tinggi, maklum, ini bukan sedan, tapi khas MPV cenderung SUV. Hal ini juga masih wajar, sebab ada baterai di lantainya, sehingga terasa lebih tinggi.

Namun pengaturan joknya mudah dan praktis dengan tombol elektrik. Setir juga sudah bisa tilt dan telescopic jadi mudah mencari posisi duduk ideal.

Sayangnya, kontur jok kurang panjang, sehingga kurang bisa menopang paha dengan maksimal. Ini hanya berefek ketika nyetir jarak jauh, dimana kaki jadi terasa sedikit lebih cepat pegal. 

Sisanya, kabin BYD M6 cukup nyaman dan kedap. Apalagi ada gimmick panoramic roof yang membuat mobil ini terasa mahal dan berkesan lega.

Fitur dan Teknologi

Urusan fitur, BYD M6 cukup melimpah. Untuk mendukung pengemudi misalnya, mulai dari kamera 360 yang berfungsi secara otomatis ketika mundur dan berbelok.

Kemudian, sistem ADAS yang cukup lengkap dan kami sangat suka dan sering menggunakan Adaptive Cruise Controlnya ketika di jalan tol atau bahkan di kemacetan sekalipun.

Preview

Ya, Adaptive Cruise Control BYD M6 bahkan masih bisa aktif saat kendaraan berhenti atau stop and go di kemacetan. Ini jelas membuat kaki jadi tidak cepat lelah saat berkendara.

Respon dari gas dan rem saat fitur itu bekerja juga cukup sopan dan manusiawi, artinya tidak ada pergerakan dan respon dari mobil yang membuat kaget atau khawatir.

Konektifitasnya juga mumpuni dan praktis. Ada Android Auto dan Apple CarPlay yang mudah dan cepat ketika terhubung. Ditambah dengan sudah tersedianya wireless charging.

Sudah begitu, gimmick lain dari BYD adalah layar raksasa yang bisa dirotasi--lanscape maupun potrait, dengan sistem operasi yang benar-benar mirip smartphone atau tablet.

Preview

Selain itu, kami juga mencoba fitur ADAS ketika melaju di jalan tol. Salah satu fiturnya yakni Lane Departure Assist (LDA) cukup bekerja dengan baik. 

Fitur tersebut akan memberikan peringatan berupa getaran pada setir ketika mobil melenceng atau keluar dari jalur. 

Masih banyak fitur canggih lain yang tersemat pada BYD M6, seperti Hill Hold Control (HHC), Autonomous Emergency Braking (AEB), Emergency Lane Keeping Assist (ELKA) dan Auto Hold.

Infrastruktur Pendukung

Saat ini, dengan pemilihan rute mainstream seperti tol Jakarta Cikampek, Cipali dan Cipularang, rasanya kami sudah tidak perlu khawatir lagi untuk menemukan dimana harus mengecas baterai mobil ini.

Preview

Hampir di setiap Rest Area sudah tersedia SPKLU yang jenisnya pun beragam. Mulai dari AC sampai DC Fast dan Ultra Fast Charging. Tinggal disesuaikan dengan spesifikasi mobilnya saja.

Selain itu, kalau kalian pintar-pintar mensiasati kondisi baterai, maka ada baiknya melakukan pengecasan ketika daya baterai sudah di angka setidaknya 40-50 persen, agar proses pengisian sampai full kembali tidak memakan waktu yang lama.



Kesimpulan

Saat ini, hampir tidak ada bedanya liburan pakai mobil listrik maupun mobil bermesin bakar konvensional. Infrastruktur sudah semakin memadai.

Secara spesifikasi mobil pun, baik performa maupun jarak tempuh baterai kini juga semakin meningkat, sehingga kekhawatiran kehabisan baterai akan sangat jarang terjadi.

Yang kami suka adalah, dengan performa di atas rata-rata mobil bermesin bakar konvensional, namun hanya membutuhkan biaya energi yang jauh lebih murah.

Selain itu, mobil ini juga punya fitur lengkap dan canggih, nyaman dan yang paling penting, bisa muat banyak orang. Pas banget untuk liburan.

Dengan semua padanan tersebut, menurut kami dengan banderol Rp379 juta sampai Rp429 juta, membuat BYD M6 layak untuk dimiliki bagi kalian yang butuh mobil keluarga.

populerRelated Article