Elon Musk: Mobil China Bisa Hancurkan Pabrikan Otomotif Dunia
Foto: Uzone.id - Bagja
Uzone.id - CEO Tesla, Elon Musk akhirnya mengakui kedigdayaan pabrikan otomotif China. Apalagi setelah mengetahui bagaimana Tesla dilibas BYD selama dua tahun beruntun.
Bahkan, Elon Musk sampai mengatakan kalau pabrikan mobil China bisa menghancurkan produsen mobil lain di dunia kalau tidak ada yang melawannya.Pergerakan pabrikan mobil China yang agresif akan bisa menghancurkan bila tidak dibatasi dengan regulasi tertentu.
"Pengamatan kami secara umum bahwa perusahaan mobil China adalah perusahaan mobil paling kompetitif di dunia," kata Musk, diberitakan Nikkei Asia.
"Jika tidak ada hambatan perdagangan, mereka bisa menghancurkan sebagian besar perusahaan mobil lain di dunia, karena mereka sangat baik," kata Elon Musk, dikutip dari Reuters.
Musk pun kini tak ragu menyebut kalau pabrikan mobil China sangat bagus, setelah dulu sempat menertawakan BYD sebelum akhirnya menyalip Tesla sebagai raja mobil listrik di dunia.
Namun, dirinya masih enggan untuk bermitra dengan pabrikan mobil China. Meskipun Musk mengatakan kalau Tesla secara terbuka akan memberikan akses ke pabrikan mobil listrik lain untuk memberikan lisensi otomatisasi juga lisensi teknologi lainnya.
Selain Musk, sebelumnya Presiden Pabrik BEV Toyota, Takero Kato mengaku terkejut dengan perkembangan manufakur China saat dirinya mengadakan kunjungan bisnis ke sana. Dia kaget ketika mengetahui mereka menggunakan alat dan mesin produksi yang lebih canggih dari Jepang.
"Untuk pertama kalinya, saya berhadapan langsung dengan daya saing komponen China. Mereka tidak hanya belajar dan menerapkan teknologi, melainkan juga mentransformasi manufaktur dengan cepat," ujar Takero dikutip dari toyotaofficial.
Di Indonesia pun kondisinya bakal sama dalam beberapa tahun kedepan, dimana dominasi pabrikan mobil Jepang akan secara perlahan dikikis pabrikan mobil China, khususnya di segmen mobil listrik.
Saat ini, memamng baru Wuling yang masuk jajaran 10 besar merek terlaris, namun kedepannya seiring dengan semakin banyaknya merek mobil China yang masuk Indonesia, bukan tidak mungkin kekhawatiran Elon Musk bisa kejadian.