Erick Thohir Jual Saham Inter Milan ke Investor China
-
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Erick Thohir, telah menjual 31,05 sahamnya di klub sepak bola Italia, Inter Milan. Dikutip dari Reuters, pembeli 31,05 persen saham adalah perusahaan investasi asal China yang berbasis di Hong Kong, LionRock Capital.
Penjualan saham milik Erick Thohir tersebut, juga dikonfirmasi klub berjuluk Nerazzurri itu, melalui situs resminya. Tapi tak ada informasi soal nilai transaksi tersebut.“Klub menyampaikan apresiasi kepada Erick Thohir atas kontribusi masa lalunya dan mengucapkan semoga sukses di masa depan,” kata Presiden FC Internazionale Milano, Steven Zhang, dikutip dari laman klub tersebut, Minggu (27/1).
Dengan transaksi ini, LionRock menjadi pemegang saham minoritas di Inter. Sedangkan saham mayoritasnya telah dikuasai Suning Commerce Group.
“Klub menyambut LionRock Capital yang kini menjadi bagian dari keluarga Inter. Harapannya, keberadaan mereka akan membantu dan mendukung Suning membawa lebih sukses, baik di dalam maupun di luar lapangan,” ujar Steven.
Erick Thohir Jual Saham Inter: Bukan untuk Biaya Kampanye
Erick menjelaskan penjualan saham tersebut tak ada kaitannya dengan masa Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, apalagi dikaitkan untuk membantu pembiayaan kampanye Jokowi - Ma'ruf.
"Tidak ada hubungan untuk biaya kampanye. Penjualan aset milik saya, (saya) tidak mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres. Bukan itu tujuannya," kata Erick di Solo, Minggu (27/1).
Ketika masuk sebagai Ketua TKN Jokowi - Ma'ruf, Erick sudah berkomitmen untuk melepas sisa kepemilikan sahamnya di Inter Milan. Ia tak ingin Inter Milan terseret-seret kegiatan politik.
"Kan kasihan dong dipakai dalam tanda kutip, Inter ada hubungan politik. Makanya saya mundur," tegasnya.
Lanjut Erick, penjualan sisa saham di Inter Milan juga bagian dari skema kerja sama yang telah ditandatangani pada tahun 2016 lalu.
"Pada 2016 ketika Suning Group masuk ada istilah perjanjian. Saya bisa menjual keseluruhan saham. Kebetulan kita sama-sama sepakat," tambahnya.
Sebagai Ketua TKN, Erick tak menampik ikut memberikan bantuan. Namun, bantuan tersebut murni dari kantong pribadinya dan aktivitas donasi.
"Pasti saya juga menyumbang dan galang dana. Tapi kepentingannya berbeda. Kalau mas Sandi jual saham kepentinganya Cawapres. Sah, (karena) memang wajib kalau mau jadi Cawapres," tegasnya.
Sebelum transaksi ini, Erick Thohir sudah lebih dulu melepas saham mayoritas Inter Milan ke Suning pada 2016 lalu. Transaksi senilai USD 307 juta atau sekitar Rp 4 triliun itu, membuat posisi Erick sebagai presiden club tergeser oleh Steven Zang sejak 2018 lalu.
Erick membeli Inter Milan dari Massimo Moratti pada Oktober 2013. Pembelian dilakukan melalui International Sports Capital HK Limited, perusahaan yang didirikan Erick bersama Ketua Umum Kadin saat ini, Rosan Roeslani dan kolega bisnis mereka sejak lama, Handy Soetedjo. Sejak transaksi itu terjadi, jabatan presiden klub-pun diemban pemilik Mahaka Media tersebut, hingga terjadi suksesi pada 2018 lalu.