ESDM Sebut Generasi Muda Bisa Turunkan Efisiensi Energi 1 Persen Per Tahun
-
Uzone.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut jika Generasi muda adalah aktor utama dalam mencapai target penurunan efisiensi energi sebesar 1 persen per tahun. Hal ini disampaikan dalam webinar Shell Indonesia bertajuk "Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan untuk Transisi Energi: Mendorong Solusi Energi yang Lebih Bersih Melalui Kendaraan Hemat Energi" beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana yang menjadi salah satu pembicara juga menyebut jika anak muda bisa menjadi aktor utama untuk target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025, dan penurunan emisi CO2 sebesar 198 juta ton CO2 pada sektor energi ditahun 2025."Mereka lah yang akan menikmati dan menjalankan terwujudnya energi bersih masa depan. Partisipasi dan prestasi mahasiswa Indonesia di ajang Shell Eco-marathon perlu diapresiasi dan didukung untuk mempersiapkan para generasi muda yang tanggap terhadap tantangan energi di masa mendatang," kata Dadan, dalam keterangan resmi Shell Indonesia, Jumat, 11 Desember 2020.
Tidak heran jika kemudian Shell terus mendukung partisipasi tim dari Indonesia dalam kompetisi Shell Eco-marathon (SEM) Asia. Disebutkan President Director & Country Chair Shell Indonesia Dian Andyasuri, tahun ini peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat yaitu sebanyak lebih dari 200% dan jumlah partisipasi kampus yang hanya 4 di tahun 2010 menjadi lebih dari 25 institusi pendidikan pada 2020.
"SEM juga telah menjadi wadah bagi mahasiswa lintas ilmu seperti teknik, bisnis, manajemen dan bidang studi lainnya untuk bisa berkolaborasi mewujudkan inovasi. Mereka telah menghadirkan sederet kendaraan hemat energi hasil inovasi mereka yang mengedepankan efisiensi energi, berawal dari 9 team yang berpartisipasi dalam kategori internal combustion (mesin pembakaran dalam dengan bahan bakar bensin, diesel, ethanol dan gas alam terkompresi), pada tahun 2020 ini bertumbuh menjadi 16 team untuk kategori internal combustion dan 15 team dengan kategori mobil listrik dan hydrogen fuel cell," kata Dian.
Indonesia juga berhasil memukau khalayak dunia di ajang Drivers’ World Championship (DWC) sebagai perwakilan regional Asia. Dalam kesempatan yang berbeda, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bahkan berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
Tentunya jumlah peserta tim dan institusi pendidikan yang ikut bagian dalam inovasi transportasi di Indonesia mengalami peningkatan besar dari tahun ke tahun, saat ini terdapat sekitar 80 tim dari 45 institusi pendidikan yang sudah memiliki inovasi dibidang mobil hemat energi. Dukungan dari pemerintah dengan menghadirkan Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) yang mengadopsi model dan peraturan SEM pada tingkat nasional, memberikan kesempatan kepada lebih banyak lagi tim dan insittusi pendidikan untuk menguji hasil inovasi mereka sebagai persiapan untuk berkompetisi di ajang regional dan global lainnya, seperti SEM Asia dan Drivers’ World Championship (DWC).
VIDEO Review Asus ROG Phone 3 Versi Termahal dan Terkencang: