Facebook Diminta Menghadap Kominfo Bahas Teroris Selandia Baru
-
(Ilustrasi Facebook)
Uzone.id -- Salah satu hal membekas dari peristiwa keji oleh teroris asal Australia yang menembak orang-orang di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru adalah, nuansa teror itu sendiri yang ‘gentayangan’ di dunia maya. Gimana gak, sang pelaku menggunakan Facebook Live untuk menyiarkan aksinya.Terlepas aksi brutal itu dikecam oleh warga dunia, banyak yang mempertanyakan tentang cara kerja Facebook Live, fitur di raksasa Facebook yang memungkinkan pengguna mengunggah konten video secara live. Tak terkecuali Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan siap memanggil perwakilan Facebook untuk membahas live-streaming video tersebut.
“Kominfo ingin mendapatkan gambaran bagaimana SOP [Standar Operasional Prosedur] di Facebook, khususnya mereka yang memonitor aktivitas live-streaming seperti berapa jumlah tim yang terlibat,” kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu saat dihubungi Uzone.id pada Senin sore (18/3).
Baca juga: Setop Sebar Video Penembakan di Masjid Selandia Baru
Pria yang akrab disapa Nando itu juga mengatakan, pertemuan Kominfo dengan Facebook nantinya juga akan membahas penyaringan konten sensitif seperti aksi kejahatan dan kriminal.
“Iya, soal filtering juga. Soal berapa orang yang memantau fitur ini perlu kami tanyakan secara rinci,” lanjutnya.
Saat ditanya kapan akan melakukan pertemuan dengan Facebook, waktunya belum ditentukan.
“Waktunya masih dicarikan agar pas semuanya,” kata Nando lagi.
Baca juga: Simpati Atta untuk Korban Selandia Baru Malah Tuai Kritik
Seperti yang kita tahu, teroris Selandia Baru itu menggunakan kamera GoPro untuk merekam aksinya secara live di Facebook. Video durasi 17 menit yang berisi aksi penembakannya itu langsung tersebar luas dan dibagikan ke lintas platform seperti Twitter, Instagram, hingga WhatsApp.
Per hari ini, Senin (18/3), Kominfo sudah memblokir sekitar 2.856 konten video yang berkaitan dengan peristiwa penembakan di dua masjid di Selandia Baru.