Home
/
Music

Fade2Black soal Rich Brian, Young Lex dan Rapper YouTuber

Fade2Black soal Rich Brian, Young Lex dan Rapper YouTuber

-

Muhammad Andika Putra04 February 2018
Bagikan :

Mengusung genre hiphop, Fade2Black malang melintang di belantika musik sejak 2000. Nama mereka semakin dikenal saat berkolaborasi dengan Bondan Prakoso pada 2004 sampai 2013.

Kala itu, Fade2Black beranggotakan Ardaninggar Nazir (Ari), Tito Budidwinanto (Tito) dan Danial Rajab Fahreza (Eja). Tahun 2014 mereka memutuskan berkarya sendiri tanpa Bondan dan merekrut personel baru bernama Roy Yudhi Prasetyo (Choki).

Tito merasa musisi yang mengusung genre hiphop saat ini diuntungkan teknologi yang serba digital. Dengan mengunggah karya melalui media sosial, seorang musisi cepat dikenal dan disukai.


"Rich Brian berawal dari internet, awalnya YouTuber kemudian bikin lagu. Kemudian ada Young Lex, Arap dan Chandra Liow, mereka semua YouTuber mereka punya media sendiri untuk ekspos potensi mereka. Zaman kami, susah," kata Tito kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Tito melanjutkan, "Saya percaya apa yang cepat akan cepat turun, itu hukum alam walau melewati proses apa pun. Walau sebenernya enggak ada yang salah rapper lewat internet atau YouTube, apa lagi jualan yang fenomenal."

Cepat naik yang dimaksud Tito adalah orang hanya mengetahui rapper tersebut karena viral, bukan mengetahui karena karyanya. Dengan begitu, Tito menilai, kemungkinan rapper tersebut turun juga cepat.


"Kayak Rich Brian, saya tidak tahu banyak tentang lagu dia. Young Lex, cuma lagu Office Boy yang saya tahu. Chandra Liow, saya tak tahu yang mana lagunya. Tapi mereka terkenal dan mereka rapper, bahkan mereka perform juga," kata Tito.

Dalam kesempatan yang sama, Eja menilai kemuculan rapper youtuber tidak bisa menjadi tolak ukur bahwa saat ini genre hiphop sedang naik. Menurutnya setiap tahun genre hiphop selalu eksis, tapi jarang media yang membahas tentang genre itu.

"Setiap era itu ada regenerasi di hiphop. Seperti Iwa K, Pesta Rap dan Neo," kata Eja.


Menurut Eja, bernyanyi rap lebih mudah dibandingkan bernyayi sehingga banyak orang yang bisa. Musisi yang salah saat bernyanyi akan ketahuan, sedangkan musisi yang salah saat nge-rap sulit tertebak.

"Rapper yang memang sudah lama, ketahuan dari lirik. Kalau rapper dadakan ya numpang lewat aja kaya UFO, hilang saja," kata Eja.

Berita Terkait

populerRelated Article