Home
/
Technology

Fakta Menarik tentang Spekun, Sepeda Pintar di UI

Fakta Menarik tentang Spekun, Sepeda Pintar di UI

Hani Nur Fajrina15 March 2018
Bagikan :
Uzone.id - Transportasi di Universitas Indonesia (UI) yang paling dikenal secara umum adalah bus kuning. Sekarang muncul satu lagi alat transportasi dengan konsep hi-tech, yaitu Spekun (Sepeda Kuning).
 
Spekun ini adalah sepeda bike-sharing yang menggunakan teknologi Narrowband Internet of Things (NB-IoT) dari Telkomsel. Singkatnya, Spekun bisa terhubung dengan pengguna (dalam hal ini, para mahasiswa) melalui koneksi internet.
 
Tapi ini bukan semacam layanan ojek online, lho. Di setiap sepeda ditanamkan chip NB-IoT, GPS, dan kartu SIM Telkomsel. So, ketika mahasiswa membuka aplikasi mobile Spekun, mereka langsung bisa melacak ketersediaan Spekun di tiap parking pool.
 
Spekun pun memiliki beberapa fakta menarik yang perlu kamu ketahui.
 
Mirip desain luar negeri
 
Preview
Menurut Amelia Kemalasari selaku GM Business Development Telkomsel, startup asal Bandung bernama Banopolis dirangkul perusahaan untuk menggarap aplikasi mobile dan kelancaran produksi sepeda.
 
“Kita memproduksi sendiri, kebetulan Banopolis itu punya mitra lokal yang bisa memproduksi dan mendesain sepeda, jadi kita percayakan ke mereka,” kata Amelia. 
 
Banopolis ini emang udah pernah kerjasama dengan pemerintah Kota Bandung untuk mengembangkan bike-sharing ini. 
 
Kerennya, Spekun ini mirip dengan sepeda bike-sharing dari negara-negara lain seperti China dan Australia. Warnanya sama, yaitu kuning, serta lengkap dengan keranjang di bagian depan.
 
Punya spesifikasi khusus
Meski bukan syarat yang aneh-aneh, menurut Amelia ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari spesifikasi Spekun.
 
“Sepeda ini ‘kan dipakai oleh banyak orang, jadi harus tahan banting. Harus dicat dengan benar sesuai warna khas UI, harus anti karat karena ‘kan bakal kena panas dan hujan, serta ban dan detail lain yang mungkin kelihatan berat, tapi pas dipakai, Spekun ini ringan lho,” kata Amelia lagi.
 
Tahan lama
Preview
Ini berkaitan dengan teknologi Narrowband yang diterapkan. Dari penjelasan VP Corporate Planning Telkomsel Andi Kristianto, Narrowband ini singkatnya adalah teknologi jaringan komunikasi yang khusus untuk device IoT.
 
Kelebihannya, ia hemat energi dan jaringannya lebih luas berbasis data. 
 
“Alhasil, chip yang ditanamkan di dalam sepeda ini bakal awet lama, gak perlu diisi ulang dayanya secara harian,” jelas Andi.
 
Gak boleh lupa waktu
Ini poin menarik sebenarnya, gaes. Amelia bilang, demi meningkatkan rasa tanggung jawab, mereka memberlakukan waktu maksimal pemakaian.
 
“Maksimal pemakaian Spekun ini 30 menit. Semuanya tentu saja gratis. Tapi jika lebih dari itu, ada denda yang musti dibayar melalui T-cash. Tapi belum ada perundingan lebih jauh soal tarif, karena saat ini masih ditahap evaluasi dan experience dari mahasiswa,” terang Amelia.
 
Ada kesempatan untuk publik
Kamu udah mupeng duluan bacanya, membayangkan kapan bisa nikmatin bike-sharing? Sama!
 
Meski belum bisa dipastikan soal waktunya, Direktur Utama Telkomsel Ririek Andriansyah mengatakan kalau Telkomsel tentu saja melihat ke arah yang lebih terbuka, yakni membuka kesempatan bike-sharing ini ke publik.
 
“Pasti ada ke arah sana, tapi belum tahu kapan. Yang jelas untuk saat ini kita masih perlu mendapatkan feedback dari para mahasiswa terlebih dahulu. Semuanya akan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
 
populerRelated Article