icon-category Gadget

Fakta Unik di Balik UI pada Galaxy Z Flip

  • 14 Jun 2020 WIB
Bagikan :

Samsung Galaxy Z Flip. (Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)

Uzone.id - Galaxy Z Flip dikenal sebagai ponsel lipat kedua dari Samsung. Galaxy Z Flip mewakili gaya perangkat yang benar-benar baru dengan format revolusioner. Lantas, bagaimana para desainer merancang User Interface (UI) pada ponsel yang dibanderol Rp21,88 juta di Indonesia?

Memberikan kegunaan dan kenyamanan terbaik pada smartphone baru mengharuskan para desainer untuk berpikir ”out of the box”. Berdasarkan pernyataan resmi Samsung, Hyungwoo Shin adalah perancang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan UI Galaxy Z Flip.

Baca juga: Cerita Desainer Samsung Tentang One UI 2

Ia menguraikan proses pengembangan dengan mengatakan, “Ini adalah jenis perangkat yang benar-benar baru. Kami tidak memiliki akses ke perangkat sampel mana pun yang dapat kami terapkan UI baru, jadi kami harus mencetak layar, melampirkannya ke produk contoh serta melipat dan membuka lipatan perangkat untuk mengetahui cara terbaik untuk menerapkan One UI.”

Ya! Pada tahun 2018, Samsung memperkenalkan sebuah versi yang ditingkatkan dari sebuah standar antarmuka yang disebut One UI. Sekarang, One UI telah dikembangkan lebih lanjut menjadi One UI 2, yang diresmikan pada akhir tahun lalu.

Baca juga: FOTO: Lebih Dekat dengan Galaxy Tab S6 Lite

Dalam mendesain UI khusus Galaxy Z Flip, para desainer memasukkan aspek ‘penutup layar’, yang memperluas antarmuka ke layar kecil di bagian luar ponsel yang memungkinkan pengguna untuk memeriksa waktu, membaca notifikasi dan mengambil foto selfie saat ponsel dilipat.

Upaya khusus dilakukan untuk mengembangkan UI untuk ‘ Flex Mode' Galaxy Z Flip, fitur yang membagi layar menjadi dua bagian ketika ponsel setengah dilipat dan diatur pada sudut 90 derajat.

Baca juga: Review: Galaxy Tab S6 Lite Nyaman Dipakai, Apa Bisa Gantikan Laptop?

Mode Flex pada Galaxy Z Flip membuat pengguna tidak lagi membutuhkan tripod. Hal ini membantu pengguna menghasilkan foto dan video hanya dengan melipat smartphone, mendapat angle yang pas, dan meletakkannya di mana saja. Smartphone ini dapat berdiri sendiri dan terbuka dalam hampir setiap sudut.

Shin menjelaskan bagaimana tim desain memenuhi faktor bentuk unik ini, mengatakan bahwa, “Merancang UI yang cocok untuk ponsel yang digunakan dalam Flex Mode menghadirkan tantangan nyata. Kami akhirnya menciptakan tata letak baru seperti UI yang terlihat pada ponsel lipat sebelumnya.”

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini