Film Horor \'Midsommar\' Batal Tayang di Indonesia, Terlalu Sadis?
Adegan film 'Midsommar' (Nordisk Film)
Uzone.id - Film folk horor Midsommar yang ditulis sekaligus disutradarai Ari Aster batal ditayangkan di Indonesia. Mestinya kalau sesuai jadwal, film ini tayang pada tanggal 21 Agustus 2019.Feat Pictures selaku distributor film Midsommar di Indonesia telah mengumumkan pembatalan lewat akun Twitter.
"Mohon maaf, karena satu & lain hal, penayangan Midsommar tgl 21 Agustus terpaksa kami batalkan & diundur ke waktu yang belum bs kami tentukan. Kami masih tetap berupaya agar film ini bisa tayang dan akan meng-update kalian di sini jika ada perkembangan lebih lanjut. Terima kasih," tulis Feat Pictures.
Tentu saja penggemar horor yang sudah menantikan film ini kecewa berat. Kabarnya, film ini tidak lolos sensor.
Warganet menumpahkan rasa kecewa dengan beragam komentar.
Sedih deh.. ternyata di Indonesia aku masih belom merdeka.#HappyIndependenceDay2019 #goodbyemidsommar
— Tisa (@tisaharikana) August 17, 2019
Ada salah satu warganet yang sepakat kalau terlalu banyak kena sensor lebih baik jangan tayang di bioskop. Tentu hal itu akan bikin kesal penonton.
Kalo kena banyak sensor, mending gak usah tayang.
— Nanno (@NadaGemuruh) August 17, 2019
Klo pun jadi tayang dan gak kena sensor, yg mau beli tiketnya harus diperketat lagi. Minimal harus yg nunjukin KTP lah klo mau nonton.
Midsommar telah dirilis secara tetrikal di Amerika Serikat pada 3 Juli 2019 oleh A24 dan di Swedia pada 10 Juli 2019 oleh Nordisk Film. Bahkan film ini mendapat ulasan positif dari para kritikus dan banyak yang memuji sutradara Ari Aster dan akting dari Florence Pugh yang berperan sebagai Dani Ardor.
Produksi film Midsommar menghabiskan bujet USD 9 juta. Namun, begitu banyak masyarakat internasional yang mengapresiasi film ini menjadikan Midsommar masuk box office dengan pemasukan sebanyak USD 34,5 juta.
Dalam video trailer 'Midsommar' yang sudah dilihat sebanyak 10 juta kali, memang memperlihatkan cuplikan dari adegan sadistis. Apa itu yang bikin Lembaga Sensor Film (LSF) bakal banyak memotong bagian-bagian yang justru diangkap krusial dalam narasi film.
Jangan sampai kayak 'Hellboy' juga sih, begitu banyak sensor sampai bikin penonton rugi telah mengeluarkan uang membeli tiket nonton di bioskop.