Sponsored
Home
/
Film

Film \'Message Man\', Pilihan Bagi yang Suka Adegan Sadistis

Film \'Message Man\', Pilihan Bagi yang Suka Adegan Sadistis
Preview
Tomy Tresnady27 November 2018
Bagikan :

Paul O'Brien sebagai Ryan Teller sang 'Message Man' (Foto: YouTube)

Uzone.id - Tangan dipotong sampai leher disembelih. Itulah adegan brutal yang ada dalam film Message Man yang saat ini sedang tayang di bioskop Tanah Air.

Oleh sebab itu, film bergenre action, crime dan thriller ini masuk kategori penonton 21+. Jangan sampai bawa anak kecil nonton film ini ya!.

Kisah dalam film ini ibaratnya menggabungkan kisah John Wick dan The Raid. Rasanya gak berlebihan sih.

Ryan Teller yang diperankan aktor asal Australia, Paul O'Brien, merupakan pensiunan pembunuh bayaran yang ingin hidup normal dengan mengunjungi pulau-pulau indah di Indonesia.

Ketika perahunya bersandar di sebuah pulau yang padat penduduk, dia menyaksikan orang yang disayanginya dilukai oleh pelaku perdagangan manusia. Dari situ, insting membunuhnya pun muncul kembali.

Preview

Agni Pratistha sebagai Jenthi dalam film 'Message Man' (Foto: YouTube)

Layaknya pembunuh bayaran, Ryan menampilkan wajah dingin ketika mencabik-cabik musuhnya. Lelaki berwajah brewokan itu juga terpaksa meminta bantuan sebuah organisasi hitam yang memberikan jasa pembunuh bayaran ketika harus menghadapi banyak musuh.

Mirip organisasi The Continental di film John Wick. Sebuah organisasi bawah tanah yang bisa menyewakan pembunuh bayaran (hitman).

Seorang sniper (Mike Lewis) ditunjuk oleh organisasi untuk memberikan bantuan untuk Ryan Teller. Tapi itu tidak gratis, Ryan harus membayar jutaan dollar Amerika untuk mendapat pelayanan itu.

Tokoh mafia bernama Lee (Verdi Solaiman) juga menyewa pembunuh bayaran untuk memburu Ryan. Penonton akan melihat bagaimana etika ketika para hitman saling membunuh. Pokoknya 'no mercy'.

Lee memang sudah lama ingin menghabisi Ryan karena orangtuanya dibunuh oleh sang 'Message Man', yang tak lain adalah sosok Ryan Teller.

Preview

Para penjahat di film Message Man (Foto: YouTube)

'The Message' menampilkan adegan sadistis mirip dengan film 'The Raid'. Film karya Corey Pearson ini mengawali adegan action dengan perkelahian jarak dekat dengan parang. Tangan dipotong hingga kepala ditebas diiringi darah berceceran.

Adegan berdarah-darah lainnya mengandalkan tusukan pisau berkali-kali ke tubuh, kepala musuh disembelih, sampai tembak-tembakan pakai senjata api. 

Film ini mengambil syuting di kawasan Kepulauan Seribu. Sayangnya, tak banyak lokasi indah di kepulauan di seberang Jakarta ini diekspos. Film lebih banyak mengambil lokasi padat penduduk.

Film ini sebetulnya sudah selesai produksi 5 tahun yang lalu. Namun, film kolaborasi antara rumah produksi Indonesia (HJ Production dan PT. Melon Indonesia) dan Australia (HJ Production) baru bisa menayangkan secara komersil mulai 22 November lalu.

Penilaian orang-orang yang sudah menonton film ini lewat IMDB cukup lumayan sih. Nilai 7 untuk 'Message Man'.

CEO Melon Indonesia, Dedi Suherman mengatakan kepada Uzone.id soal alasan kenapa perusahaannya memilih genre ini karena bisa mudah masuk ke dunia internasional. 

"Nah, mengambil genre yang agak unik ini, laga, bahasa Inggris, gabungan barat dan Indonesia, kita bisa masuk dunia internasional," ujar Dedi yang punya rencana menayangkan 'Message Man' di negara kawasan Asia lainnya.

populerRelated Article